Penelitian: Ekosistem Grab Ciptakan Ekonomi Baru di Dalam dan Luar Platform

Kamis, 25 Juni 2020 - 14:41 WIB
loading...
A A A
Penelitian ini menemukan bahwa mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios melihat adanya peningkatan penjualan masing-masing sebesar 35% dan 17% setelah bergabung dengan Grab. Platform GrabFood yang memiliki basis armada pengantaran dan pelanggan yang luas telah mendorong banyak pengusaha baru untuk memulai bisnis kuliner. Sebanyak 12% dari mitra merchant GrabFood mengatakan mereka menjadikan GrabFood sebagai alasan utama memulai bisnis kuliner mereka, sedangkan 16% mengatakan mereka bergabung dengan platform GrabFood sejak hari pertama mereka memulai bisnisnya.

Seiring dengan pertumbuhan bisnis mitra merchant GrabFood, mitra pengemudi GrabBike melihat adanya kesempatan pendapatan yang lebih tinggi dari besarnya permintaan layanan pengantaran makanan. Rata-rata 37% perjalanan (trip) mitra pengemudi GrabBike merupakan layanan pengantaran GrabFood.

Survei ini menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan pendapatan bulanan mitra pengemudi GrabBike tumbuh sebesar 124% dari Rp2,1 juta ke Rp4,6 juta setelah bergabung dengan Grab. Sebagai perbandingan, rata-rata upah minimum secara nasional di tahun 2019 berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja adalah Rp2,5 juta per bulan.

Studi ini lebih lanjut menemukan bahwa pertumbuhan bisnis yang dirasakan merchant pada ekosistem Grab, juga memampukan mereka menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka dapat merekrut lebih banyak pekerja dari lingkungan sekitarnya. Sebanyak 27% mitra merchant GrabFood
menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Mitra merchant GrabFood rata-rata menambah dua tambahan pegawai pada tahun 2019 saja. Sedangkan, 6% dari agen GrabKios merekrut pegawai baru sejak bergabung dengan Grab dan secara rata-rata menambah dua tambahan pegawai untuk dapat melayani permintaan konsumen yang meningkat.

Fleksibilitas bagi gig worker juga berarti bahwa Grab dapat menyediakan kesempatan pendapatan bagi mereka yang membutuhkan, misalnya seperti yang baru saja kehilangan pekerjaan di masa sulit. Studi ini menemukan bahwa di tahun 2019, 31% dari mitra pengemudi GrabBike dan 26% dari mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki pendapatan sebelum bergabung dengan Grab. Agen Grabkios yang sebelumnya menganggur, kini bahkan dapat menghasilkan Rp10,4 juta dari penjualan per bulan setelah bergabung dengan Grab.

(Baca Juga: Pekerja Informal Terancam Dampak Corona, Penyaluran BLT Harus Segera)

Pada saat bersamaan, platform Grab mampu memberikan kestabilan pendapatan bagi gig worker yang menjadikan Grab sebagai pekerjaan utamanya. Studi ini mengungkapkan bahwa 65% dari mitra pengemudi GrabBike dan 73% dari mitra
pengemudi GrabCar menjadikan Grab sebagai profesi utamanya.

Berdasarkan pengukuran dari skala 10 poin untuk enam dimensi kesejahteraan, yakni sosial, psikologis, ekonomi, lingkungan, spiritual, dan fisik, mitra Grab di seluruh layanan secara umum menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup sebesar 13% setelah bergabung dengan Grab. Lebih spesifik, mitra pengemudi GrabBike melaporkan peningkatan paling tinggi pada kualitas hidupnya sebesar 21%, dari skala 6,3 ke 7,6. Sedangkan mitra merchant GrabFood melaporkan nilai kualitas hidup paling tinggi setelah bergabung dengan Grab yakni 8,0.

Mitra Grab melaporkan perbaikan kualitas hidup pada keenam dimensi yang diukur. Kesejahteraan sosial menjadi dimensi yang meningkat paling signifikan, berbanding terbalik dengan persepsi umum bahwa gig worker merupakan pekerja yang tidak sejahtera. Mitra Grab yang disurvei mengatakan bahwa mereka menghargai dan merasa senang dengan adanya komunitas antar mitra Grab yang saling mendukung satu sama lain di saat membutuhkan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1765 seconds (0.1#10.140)