Pandemi Makin Terkendali, Perekonomian DKI Jakarta Mulai Menggeliat
loading...
A
A
A
Sementara itu, Biro Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Achmad Chudhoiri menuturkan, Jakarta belum sepenuhnya lepas dari Covid-19. Sampai saat ini Pemprov DKI masuk PPKM Level 1. Dan sedikitnya ada 8 ribu kasus Covid-19 di DKI. "Ekonomi bisa bergerak tumbuh harus didukung oleh faktor kesehatan," tegasnya.
Achmad Chudhoiri juga menyebutkan, perekonomian DKI Jakarta mengalami konstraksi selama 4 bulan terakhir. "Itu kita alami semenjak kasus Covid-19 mulai terkendali. Kesehatan adalah kunci utama pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
"Di DKI sendiri kita regulasi untuk semata-mata menyeimbangkan aktivitas masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi. Di triwulan 1 tahun 2022 ada tiga lapangan usaha kontribusi paling besar, perdagangan, industri dan pasar," beber Achmad Chudhoiri.
Kebijakan pemulihan ekonomi sektor UMKM di masa pandemi Covid-19, salah satunya terkait masalah pemasaran. "UMKM kita masukan ke marketplace, bahan baku bisa lebih murah, perizinan antar jemput izin perusahaan. Dan masyarakat kita perlakukan sebagai raja, khususnya yang membuka usaha," paparnya.
Di sisi lain, Direktur Celios, Bhima Yudhistira menuturkan, bahwa di masa transisi pandemi menjadi endemi, geliat masyarakat di DKI Jakarta kian tampak. "Yang positif pembelian masyarakat di pusat perbelanjaan, naik 8 persen. Di tempat hiburan, taman kota ada kenaikan mobilitas 14 persen," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, golongan masyarakat menengah dan atas saat ini tak sedikit mengeluarkan uang dari bank. Selama masa pandemi, mereka tertunda untuk melakukan belanja.
Bhima Yudhistira menjelaskan, jika UMKM mendominasi perekonomian Jakarta. Sedikitnya ada 160 ribu UMKM di bidang kuliner. Dari jumlah tersebut, Pemprov DKI harus segera merangkul mereka.
"Agar omzet naik, sasaran UMKM melihat demografi harus ke milenial. Mereka tidak perlu bawa dompet, cukup dengan uang digital," saran Bhima Yudhistira.
Achmad Chudhoiri juga menyebutkan, perekonomian DKI Jakarta mengalami konstraksi selama 4 bulan terakhir. "Itu kita alami semenjak kasus Covid-19 mulai terkendali. Kesehatan adalah kunci utama pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
"Di DKI sendiri kita regulasi untuk semata-mata menyeimbangkan aktivitas masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi. Di triwulan 1 tahun 2022 ada tiga lapangan usaha kontribusi paling besar, perdagangan, industri dan pasar," beber Achmad Chudhoiri.
Kebijakan pemulihan ekonomi sektor UMKM di masa pandemi Covid-19, salah satunya terkait masalah pemasaran. "UMKM kita masukan ke marketplace, bahan baku bisa lebih murah, perizinan antar jemput izin perusahaan. Dan masyarakat kita perlakukan sebagai raja, khususnya yang membuka usaha," paparnya.
Di sisi lain, Direktur Celios, Bhima Yudhistira menuturkan, bahwa di masa transisi pandemi menjadi endemi, geliat masyarakat di DKI Jakarta kian tampak. "Yang positif pembelian masyarakat di pusat perbelanjaan, naik 8 persen. Di tempat hiburan, taman kota ada kenaikan mobilitas 14 persen," ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, golongan masyarakat menengah dan atas saat ini tak sedikit mengeluarkan uang dari bank. Selama masa pandemi, mereka tertunda untuk melakukan belanja.
Bhima Yudhistira menjelaskan, jika UMKM mendominasi perekonomian Jakarta. Sedikitnya ada 160 ribu UMKM di bidang kuliner. Dari jumlah tersebut, Pemprov DKI harus segera merangkul mereka.
"Agar omzet naik, sasaran UMKM melihat demografi harus ke milenial. Mereka tidak perlu bawa dompet, cukup dengan uang digital," saran Bhima Yudhistira.