Inflasi AS Tembus 9,1%, The Fed Diramal Kerek Suku Bunga di Akhir Juli

Kamis, 14 Juli 2022 - 10:34 WIB
loading...
Inflasi AS Tembus 9,1%,...
Kenaikan harga di Amerika Serikat (AS) melesat paling cepat dalam lebih dari 40 tahun, saat harga bensin di atas USD5 per galon atau setara Rp74.740. Kondisi ini membuat The Fed bakal kembali kerek suku bunga. Foto/Dok
A A A
WASHINGTON - Kenaikan harga di Amerika Serikat (AS) melesat paling cepat dalam lebih dari 40 tahun sering masih tingginya harga bensin dan makanan, berdasarkan data terbaru. Inflasi mencapai 9,1% dalam 12 bulan hingga Juni dan meningkat 1,3% dibandingkan Mei, seperti dirilis Departemen Tenaga Kerja.

Dilansir BBC, harga bensin di AS mencapai rekor tertinggi bulan lalu, dengan rata-rata di atas USD5 per galon (sekitar 3,7 liter) atau setara Rp74.740 (Kurs Rp14.948 per USD).



Kondisi ini membuat bank sentral AS alias The Fed diperkirakan bakal menaikkan suku bunga lebih lanjut akhir bulan ini. Menurut data, tingkat inflasi AS sekarang berada pada level tertinggi sejak November 1981, setelah naik dari 8,6% pada bulan Mei.

Ada harapan bahwa pergeseran pengeluaran dari barang ke jasa akan membantu mendinginkan inflasi, tetapi persaingan yang tinggi telah menyebabkan upah yang lebih tinggi hingga memicu kenaikan harga lebih lanjut.

Harga-harga di AS telah naik sejak akhir tahun lalu karena gangguan rantai pasokan akibat Pandemi Covid-19 dan harga makanan yang lebih mahal juga disebabkan oleh cuaca buruk. Perang di Ukraina memperparah untuk ikut mendorong kenaikan harga komoditas secara global.

Beberapa ekonom juga menyalahkan program pengeluaran Covid-19 era Presiden Joe Biden karena memperburuk kenaikan harga. Secara total, ia mengerahkan stimulus senilai USD5 triliun untuk melindungi rumah tangga dan bisnis dari guncangan ekonomi dampak pandemi.

Awal pekan ini pemerintahan Biden, yang popularitasnya mulai berkurang seiring lonjakan inflasi, mencoba meredam kenaikan harga Juni. Ia menekankan bahwa biaya energi dan komoditas lainnya telah turun tajam.

Tetapi Quincy Krosby, Kepala Strategi Ekuitas di LPL Financial, mengatakan komentar itu adalah "indikasi kekhawatiran telah semakin dalam bagi pemerintah".

"Tidak ada yang mengharapkan lebih dari 9%," tambahnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Inflasi Ramadan Tembus...
Inflasi Ramadan Tembus 1,65%, Dipicu Kenaikan Tarif Listrik dan Bumbu Dapur
Trump Mengakui Revolusi...
Trump Mengakui Revolusi Ekonomi Butuh Pengorbanan, Tak Akan Mudah Bagi Warga AS
Tarif Impor Terbaru...
Tarif Impor Terbaru Trump Hantam Negara-negara Termiskin, Bagaimana Nasibnya
20 Negara Penyumbang...
20 Negara Penyumbang Terbesar Defisit Perdagangan AS Tahun 2024, Indonesia Urutan Berapa?
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Analis Sebut Kebijakan...
Analis Sebut Kebijakan Isolasionis AS Bisa Percepat Dedolarisasi
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
Tolak Kripto jadi Alat...
Tolak Kripto jadi Alat Pembayaran, Bos Bank Sentral Rusia: Sangat Fluktuatif
9 Restoran dan Peritel...
9 Restoran dan Peritel di AS Bangkrut, 15 Ribu Toko Bakal Tutup
Rekomendasi
Tarif Impor AS Picu...
Tarif Impor AS Picu Kiamat Industri Otomotif Kanada, Ini Hitung-hitungannya
Titiek Puspa Dimakamkan...
Titiek Puspa Dimakamkan di Area Makam Pahlawan Tanah Kusir, Dwi Andhika: Dia Layak
Hasto Bakal Ajukan Banding...
Hasto Bakal Ajukan Banding usai Putusan Sela Ditolak Hakim
Berita Terkini
Difasilitasi BRI, Pengusaha...
Difasilitasi BRI, Pengusaha UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor
13 menit yang lalu
Judi Online Disikat,...
Judi Online Disikat, OJK Blokir Lebih dari 10.000 Rekening
28 menit yang lalu
SPKS Kolaborasi Laksanakan...
SPKS Kolaborasi Laksanakan Program Petani Sawit Terampil
57 menit yang lalu
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame Jakarta Diperbarui, Pelaku Usaha Wajib Tahu
1 jam yang lalu
3 Alasan Trump Nekat...
3 Alasan Trump Nekat Kobarkan Perang Dagang dengan China
2 jam yang lalu
Prabowo Hapus Kuota...
Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan, Wamentan Sebut Bukan Berarti Jor-joran
3 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved