Berdayakan 8.000 Petani di Pamijahan Bogor, Bayer Luncurkan Progam Holistik BISA
loading...
A
A
A
Dengan adanya program ini, kata Lilih, warga Desa Ciasihan kini memiliki akses dan juga bekal untuk mengembangkan usaha pertanian sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mereka.
"Kami berharap inisiatif ini bisa terus dilakukan sehingga hasil yang dirasa bisa lebih optimal dan berdampak pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat desa,” kata Lilih.
Di Pamijahan, Bayer menargetkan program BISA dapat memberikan manfaat kepada 8.000 petani dan keluarga tani. Yakni, meliputi pendampingan kepada 2.000 petani lahan kecil dan 1.000 petani dan keluarga tani perempuan, edukasi kepada 10 bidan yang selanjutnya akan melatih 220 kader kesehatan dari 43 Posyandu, serta pengembangan 3 Better Life Farming Center (BLFC).
BLFC merupakan bagian dari ekosistem pendukung pertanian yang Bayer bangun untuk memudahkan petani setempat dalam mengakses teknologi pertanian, serta menjamin keterlibatan mereka dalam mata rantai nilai pertanian.
Pendampingan kesehatan yang dihadirkan antara lain perawatan kesehatan mandiri, edukasi kesehatan perempuan dan pembagian alat kontrasepsi, serta edukasi gizi kepada perempuan dan ibu hamil guna mengurangi beban pengobatan di pusat kesehatan dan menanggulangi stunting.
Dalam menjalankan Program BISA, Bayer bermitra dengan Mercy Corps Indonesia sebagai mitra pelaksana, dan mendapat dukungan penuh dari perangkat desa setempat.
Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis mengatakan, setelah berjalan selama lebih dari 2 tahun, program pemberdayaan petani yang dilengkapi dengan intervensi di bidang kesehatan yang mumpuni, terbukti mampu memberikan dampak yang optimal dalam upaya membangun kemandirian desa.
"Kami percaya, melalui program kolaboratif seperti ini, bersama-sama dapat membantu pemerintah untuk membangun masyarakat dan Indonesia yang lebih kuat,” pungkas Ade.
"Kami berharap inisiatif ini bisa terus dilakukan sehingga hasil yang dirasa bisa lebih optimal dan berdampak pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat desa,” kata Lilih.
Di Pamijahan, Bayer menargetkan program BISA dapat memberikan manfaat kepada 8.000 petani dan keluarga tani. Yakni, meliputi pendampingan kepada 2.000 petani lahan kecil dan 1.000 petani dan keluarga tani perempuan, edukasi kepada 10 bidan yang selanjutnya akan melatih 220 kader kesehatan dari 43 Posyandu, serta pengembangan 3 Better Life Farming Center (BLFC).
BLFC merupakan bagian dari ekosistem pendukung pertanian yang Bayer bangun untuk memudahkan petani setempat dalam mengakses teknologi pertanian, serta menjamin keterlibatan mereka dalam mata rantai nilai pertanian.
Pendampingan kesehatan yang dihadirkan antara lain perawatan kesehatan mandiri, edukasi kesehatan perempuan dan pembagian alat kontrasepsi, serta edukasi gizi kepada perempuan dan ibu hamil guna mengurangi beban pengobatan di pusat kesehatan dan menanggulangi stunting.
Dalam menjalankan Program BISA, Bayer bermitra dengan Mercy Corps Indonesia sebagai mitra pelaksana, dan mendapat dukungan penuh dari perangkat desa setempat.
Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis mengatakan, setelah berjalan selama lebih dari 2 tahun, program pemberdayaan petani yang dilengkapi dengan intervensi di bidang kesehatan yang mumpuni, terbukti mampu memberikan dampak yang optimal dalam upaya membangun kemandirian desa.
"Kami percaya, melalui program kolaboratif seperti ini, bersama-sama dapat membantu pemerintah untuk membangun masyarakat dan Indonesia yang lebih kuat,” pungkas Ade.
(akr)