Prediksi BI: Rupiah Tahun Depan Anjlok di Atas Rp15.000

Rabu, 31 Agustus 2022 - 22:02 WIB
loading...
Prediksi BI: Rupiah Tahun Depan Anjlok di Atas Rp15.000
Ilustrasi uang. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan rupiah berpeluang tembus Rp15 ribu per dolar AS pada 2023 karena kondisi global yang tidak menentu. Sedangkan untuk tahun ini, ia memperkirakan mata uang Garuda berada di level Rp14.500 sampai Rp14.900 per dolar AS.

"2023 nilai tukar rupiah Rp14.800-Rp15.200 per dolar AS karena kondisi global yang memang tidak menentu," ujar Perry dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama komisi XI, Rabu (31/8/2022).



Meski dibayangi adanya penurunan nilai tukar rupiah, Perry mengatakan pihaknya akan terus menjaga stabilitas ekonomi, termasuk menjaga angka inflasi agar tidak terlalu tinggi.

Di sisi lain, Perry mengatakan masih ada sentimen positif yang akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hal itu berkaitan dengan neraca pembayaran yang masih cukup baik dan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik.

"Tahun depan ada faktor positif yang bisa jaga stabilitas nilai tukar. Tentu saja berkaitan dengan kondisi neraca pembayaran yang cukup baik serta persepsi positif kepada Indonesia yang baik," kata dia.

Tak hanya itu, terkait inflasi diperkirakan mendekati 4,5-5 persen akhir tahun ini melewati batas atas yang ditentukan pemerintah. Sementara tahun depan juga melebihi batas yang ditentukan pemerintah di atas 4 persen. "Tahun depan juga kemungkinan ada resiko melebih batas atas dari sasaran yaitu di atas 4 persen," kata dia.



Untuk menekan inflasi, pemerintah telah melakukan pengendalian harga pangan. Dari sisi moneter pemerintah telah melakukan intervensi di pasar falas, operasi twice maupaun meniakan suku bunga, selain itu pemerintah bjuga melakukan insentif ke bank-bank yang menyalurkan kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas dan UMKM.

"Pengendalian pangan dilalakukan kerja sama dengan daerah. Mulai dari operasi pasar, bahkan gunakan anggaran darurat pemda untuk kendalikan inflasi," katanya.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)