Rakyat Jerman Terjepit, Harga Gas sampai Kayu Bakar Melangit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jerman, ekonomi terbesar Uni Eropa (UE), telah bergulat dengan krisis energi setelah terhentinya pasokan gas alam Rusia. Lonjakan biaya energi memicu inflasi dan memukul rumah tangga dan bisnis di seluruh negari.
Harga listrik patokan Jerman untuk tahun depan melonjak di atas €800 per megawatt-jam pada hari Jumat (23/9), atau hampir 10 kali lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.
Mahalnya biaya energi membuat lebih banyak orang di Jerman beralih ke kayu bakar sebagai alternatif untuk memanaskan rumah mereka. Nahasnya, harga kayu bakar dan pelet kayu di negara itu pun ikut melonjak, dengan kenaikan mencapai 85,7% pada Agustus dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Kantor Statistik Federal (Destatis) melaporkan, angka tersebut menunjukkan bahwa biaya kayu bakar tumbuh jauh lebih cepat daripada harga konsumen secara umum, yang naik sebesar 7,9% selama periode yang sama.
"Alasan kenaikan harga kayu bakar dan pelet kayu di atas rata-rata adalah peningkatan permintaan, serta harga beli dan biaya transportasi yang lebih tinggi di industri kayu," ungkap Destatis seperti dikutip dari RT.com, Senin (26/9/2022).
Jerman yang tengah bergulat dengan krisis energi akibat terhentinya pasokan gas alam Rusia bulan lalu mengungkapkan serangkaian langkah yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi gas selama musim panas mendatang.
Langkah-langkah tersebut termasuk menurunkan suhu pemanasan di kantor dan gedung-gedung publik, kecuali lembaga sosial seperti rumah sakit, dari 20 derajat menjadi 19 derajat Celcius. Bisnis, termasuk pengecer besar, juga sudah mulai mengurangi penggunaan listrik mereka.
Tak hanya Jerman, negara-negara Eropa lainnya juga mulai memperkenalkan langkah-langkah drastis untuk membatasi penggunaan energi, seperti melarang pencahayaan di luar untuk bangunan serta menurunkan suhu pemanas dalam ruangan.
Harga listrik patokan Jerman untuk tahun depan melonjak di atas €800 per megawatt-jam pada hari Jumat (23/9), atau hampir 10 kali lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.
Mahalnya biaya energi membuat lebih banyak orang di Jerman beralih ke kayu bakar sebagai alternatif untuk memanaskan rumah mereka. Nahasnya, harga kayu bakar dan pelet kayu di negara itu pun ikut melonjak, dengan kenaikan mencapai 85,7% pada Agustus dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Kantor Statistik Federal (Destatis) melaporkan, angka tersebut menunjukkan bahwa biaya kayu bakar tumbuh jauh lebih cepat daripada harga konsumen secara umum, yang naik sebesar 7,9% selama periode yang sama.
"Alasan kenaikan harga kayu bakar dan pelet kayu di atas rata-rata adalah peningkatan permintaan, serta harga beli dan biaya transportasi yang lebih tinggi di industri kayu," ungkap Destatis seperti dikutip dari RT.com, Senin (26/9/2022).
Jerman yang tengah bergulat dengan krisis energi akibat terhentinya pasokan gas alam Rusia bulan lalu mengungkapkan serangkaian langkah yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi gas selama musim panas mendatang.
Langkah-langkah tersebut termasuk menurunkan suhu pemanasan di kantor dan gedung-gedung publik, kecuali lembaga sosial seperti rumah sakit, dari 20 derajat menjadi 19 derajat Celcius. Bisnis, termasuk pengecer besar, juga sudah mulai mengurangi penggunaan listrik mereka.
Tak hanya Jerman, negara-negara Eropa lainnya juga mulai memperkenalkan langkah-langkah drastis untuk membatasi penggunaan energi, seperti melarang pencahayaan di luar untuk bangunan serta menurunkan suhu pemanas dalam ruangan.
(fai)