Laut Topang Kehidupan 60% Penduduk RI, Masyarakat hingga Perusahaan Diajak Lindungi Alam

Minggu, 02 Oktober 2022 - 10:11 WIB
loading...
Laut Topang Kehidupan 60% Penduduk RI, Masyarakat hingga Perusahaan Diajak Lindungi Alam
Mahasiswa membersihkan sampah di pesisir mangrove di Jawa Timur. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Laut merupakan sumber kehidupan sekaligus penopang perekonomian bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Keseriusan dalam menjaga laut dan seisinya, termasuk dari dampak perubahan iklim, harus menjadi gerakan dan kampanye bersama.

Menjadi negara kepulauan, dua per tiga wilayah Indonesia merupakan perairan dan menopang kehidupan bagi lebih dari 60% penduduk Indonesia.

Fisheries Program Planning Manager Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) Laksmi Larastiti mengatakan, ekosistem laut dan pesisir yang sehat menjadi tumpuan penghidupan dan kesejahteraan rakyat, sekaligus menjadi salah satu modal alam utama dalam upaya mitigasi perubahan iklim berbasis alam.

“Terumbu karang, ladang lamun, hingga hutan mangrove yang ada di pesisir pantai berperan sebagai penyerap karbon. Ketika terumbu karang, ladang lamun, dan mangrove terjaga, biota laut lainnya pun bisa tetap lestari,” ujarnya melalui siaran pers terkait penyelenggaraan Misi Lestari, dikutip Sabtu (2/10/2022).



Dia menuturkan, laut Indonesia yang kaya kini harus berhadapan dengan fenomena perubahan iklim, praktik penangkapan ikan berlebihan, pengembangan kawasan pesisir maupun praktik penghidupan masyarakat pesisir yang tidak ramah lingkungan.

Menurut dia, misi untuk melestarikan alam utamanya ekosistem laut dan pesisir pun sejatinya diemban setiap insan Indonesia, yang kini bisa dilakukan melalui berbagai medium, seperti Misi Lestari yang digelar kembali tahun ini.

Misi Lestari merupakan kegiatan kolaboratif dalam upaya melestarikan bumi, dengan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk peduli pada alam melalui aktivitas keseharian yang edukatif.

Ajang ini menjadi misi kolektif untuk menata kembali koneksi antara manusia dan laut, demi mewujudkan laut yang sehat.

Mengangkat tema “Mission of The Ocean”, YKAN mengajak masyarakat untuk peduli laut dan menjaga kelestarian keanekaragaman biota laut Indonesia.

Tema tersebut selaras dengan gerakan global yang didorong Perserikatan Bangsa-bangsa pada Januari 2021, yang mendeklarasikan ‘Dekade Ilmu Kelautan untuk Pembangunan Berkelanjutan 2021-2030’ untuk mendukung upaya praktik pengelolaan perairan yang berkelanjutan.

Dalam rangka mendukung pemerintah mengelola wilayah perairan Indonesia secara berkelanjutan, sebut Laksmi, YKAN bersama mitra kini bekerja di Raja Ampat, Papua Barat; Rote, Nusa Tenggara Timur; Bali; Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan Berau di Kalimantan Timur.

Project Director Misi Lestari Astrid Candrasari mengatakan, kegiatan Misi Lestari yang mengusung konsep 4 pilar, yaitu Environment, Educate, Engage, dan Entertain, merupakan salah satu cara bagi YKAN mengajak masyarakat luas terlibat dalam upaya konservasi ekosistem laut. "Ajakan ini dilakukan lewat kegiatan menyenangkan dengan unsur olahraga, yaitu lari,” ucapnya.

Laut Topang Kehidupan 60% Penduduk RI, Masyarakat hingga Perusahaan Diajak Lindungi Alam


Melanie Putria, sosok yang kini dikenal memiliki antusiasme tinggi dengan olahraga lari menyatakan, lari adalah olahraga luar ruang yang juga bisa menjadi cara untuk menjaga lingkungan.

“Seperti yang kita lihat, saat kita berlari, entah itu saat berada di area car free day di tengah kota atau di pantai, sering ada banyak sampah plastik. Saya punya kebiasaan, saat berlari biasanya juga sambil memunguti sampah sampai tas saya penuh. Bagi saya, masalah lingkungan adalah masalah kita bersama, mengenai masa depan kita,” tuturnya.



Misi Lestari 2022: #MissionOfTheOCean akan dilakukan secara hybrid, yakni virtual dan offline. Pelari untuk misi virtual diwajibkan untuk menuntaskan jarak 21 kilometer yang dilaksanakan pada 7-27 November 2022 menggunakan platform 99 Virtual Race.

Sementara misi offline, yang sekaligus menjadi ajang selebrasi Misi Lestari, akan dilaksanakan pada 27 November 2022 di Taman Waduk Tukad Badung, Denpasar, Bali.

Ada 3 pilihan jarak yang bisa dipilih peserta, yaitu 2,5 kilometer, 11 kilometer, dan 21 kilometer. Selain dikenal sebagai half marathon, angka ”21” juga menjadi simbol peringatan Hari Ikan Nasional yang jatuh tiap 21 November.

Hari peringatan ini menjadi momentum untuk memahami kembali potensi perikanan nasional yang sangat besar, sekaligus pentingnya praktik perikanan berkelanjutan.

“Menghindari mengonsumsi ikan ukuran kecil (yang belum dewasa) bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga populasi ikan, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem laut,” tandas Laksmi.

Dalam mendorong praktik perikanan berkelanjutan, YKAN melibatkan mitra dari setiap kelompok kepentingan, dari para nelayan hingga mitra korporasi, dari sektor hulu hingga hilir.

“Pelibatan nelayan sangat penting dalam upaya menerapkan praktik perikanan tradisional, mengingat mereka menjadi garda terdepan dalam rantai pengelolaan perikanan,” tandasnya.

“Dalam hal ini, tidak hanya mereka yang melaut yang menjadi perhatian kami, tetapi juga para perempuan yang memegang peranan besar dalam kegiatan pascapanen, mulai dari pengolahan hingga pemasaran hasil perikanan,” terang Laksmi.



Kegiatan ini didukung oleh Ayobantu.com yang telah menjadi mitra Misi Lestari untuk kedua kalinya, serta 99 Virtual Race dan RunIndo.

Selain itu, YKAN juga bermitra dengan Grand Indonesia dalam mengampanyekan pentingnya melindungi alam untuk melestarikan kehidupan yang berkelanjutan kepada masyarakat luas.

Corporate Communications Manager Grand Indonesia Dinia Widodo mengatakan, perusahaan memiliki nilai-nilai yang selalu dijaga, salah satunya kepedulian terhadap kelestarian alam.

“Grand Indonesia menyadari dampak perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat urban dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta kehidupan yang berkelanjutan,” ucap Dinia.

Sebagai informasi, pendaftaran untuk misi virtual Misi Lestari 2022: #MissionOfTheOcean dilakukan melalui aplikasi 99 Virtual Race pada 29 September - 6 November 2022. Sementara pendaftaran untuk mengikuti Misi Lestari secara langsung di Bali dapat dilakukan di platform Ayobantu pada 26 September - 6 November 2022.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1552 seconds (0.1#10.140)