Profil 3 Pendiri Traveloka, Nomor 1 Masuk Daftar Terkaya di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para pendiri atau co-founder Traveloka yang merupakan tiga anak muda Indonesia, sukses mengembangkan perusahaan hingga menyandang status unicorn dalam waktu lima tahun.
Didirikan pada 2012, Traveloka digawangi Ferry Unardi bersama dua rekannya Derianto Kusuma dan Albert. Ketiganya menimba ilmu di Amerika Serikat (AS).
Pada awal pendiriannya, Traveloka hanya menawarkan layanan pencari dan pembanding harga tiket pesawat, lalu berubah menjadi situs pemesanan tiket pesawat.
Dengan inovasi yang cukup cemerlang, bukan berarti Traveloka tumbuh dengan mudah. Perusahaan yang awalnya hanya memiliki delapan karyawan itu sempat dipandang sebelah mata dan banyak maskapai penerbangan yang menolak bekerja sama.
Pantang menyerah, Ferry Unardi cs berupaya terus adaptif dengan perkembangan teknologi baru pemesanan tiket. Pada akhirnya, usaha mereka berbuah manis.
Selain banyak maskapai penerbangan yang bergabung, Traveloka juga mendapat pendanaan dari perusahaan venture capital, East Ventures pada 2012 dan Global Founders Capital pada 2013.
Dengan beragam inovasi dan pengembangan yang dilakukan para pendiri serta dukungan investor, dalam tempo hanya lima tahun Traveloka melesat menjadi startup unicorn pada 2017. Valuasi perusahaan penyedia layanan pemesanan transportasi dan gaya hidup itu ditaksir mencapai USD3 miliar.
Perusahaan pemesanan dan pembelian tiket pesawat dan hotel atau yang dikenal dengan online travel agent (OTA) itu kini telah menjelma menjadi lifestyle superapp. Operasionalnya pun tak hanya di Indonesia tapi juga hadir di lima negara Asia Tenggara yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam.
Mengutip laman resminya, Traveloka merupakan lifestyle superapp di Asia Tenggara yang memungkinkan pengguna untuk menemukan dan memesan beragam produk perjalanan, local services, dan layanan keuangan. Aplikasi Traveloka telah diunduh lebih dari 100 juta kali, menjadikannya sebagai aplikasi pemesanan perjalanan dan gaya hidup paling populer di kawasan Asia Tenggara.
Didirikan pada 2012, Traveloka digawangi Ferry Unardi bersama dua rekannya Derianto Kusuma dan Albert. Ketiganya menimba ilmu di Amerika Serikat (AS).
Pada awal pendiriannya, Traveloka hanya menawarkan layanan pencari dan pembanding harga tiket pesawat, lalu berubah menjadi situs pemesanan tiket pesawat.
Dengan inovasi yang cukup cemerlang, bukan berarti Traveloka tumbuh dengan mudah. Perusahaan yang awalnya hanya memiliki delapan karyawan itu sempat dipandang sebelah mata dan banyak maskapai penerbangan yang menolak bekerja sama.
Pantang menyerah, Ferry Unardi cs berupaya terus adaptif dengan perkembangan teknologi baru pemesanan tiket. Pada akhirnya, usaha mereka berbuah manis.
Selain banyak maskapai penerbangan yang bergabung, Traveloka juga mendapat pendanaan dari perusahaan venture capital, East Ventures pada 2012 dan Global Founders Capital pada 2013.
Dengan beragam inovasi dan pengembangan yang dilakukan para pendiri serta dukungan investor, dalam tempo hanya lima tahun Traveloka melesat menjadi startup unicorn pada 2017. Valuasi perusahaan penyedia layanan pemesanan transportasi dan gaya hidup itu ditaksir mencapai USD3 miliar.
Perusahaan pemesanan dan pembelian tiket pesawat dan hotel atau yang dikenal dengan online travel agent (OTA) itu kini telah menjelma menjadi lifestyle superapp. Operasionalnya pun tak hanya di Indonesia tapi juga hadir di lima negara Asia Tenggara yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam.
Mengutip laman resminya, Traveloka merupakan lifestyle superapp di Asia Tenggara yang memungkinkan pengguna untuk menemukan dan memesan beragam produk perjalanan, local services, dan layanan keuangan. Aplikasi Traveloka telah diunduh lebih dari 100 juta kali, menjadikannya sebagai aplikasi pemesanan perjalanan dan gaya hidup paling populer di kawasan Asia Tenggara.