Perang Pasokan antara AS dengan OPEC Bikin Harga Minyak Dunia Memanas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak mentah memanas pada perdagangan pagi ini, Jumat (14/10/2022) dipicu kenaikan stok minyak Amerika Serikat di tengah rencana Organisasi Negara Pengekspor Minyak ( OPEC ) untuk memangkas produksi.
Data perdagangan hingga pukul 10:05 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember naik 0,12% menjadi USD94,86 per barel, setelah terkoreksi 0,2% pada pembukaan. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember menguat 0,11% menjadi USD88,05 per barel menyusul tekanan 0,2% pada menit-menit awal.
Volatilitas di pasar minyak terjadi setekah Amerika Serikat merilis data terbaru terkait persediaan minyak mentah yang ternyata lebih besar dari perkiraan. Hal ini berpotensi membebani harga ke depan.
Badan Administrasi Informasi Energi AS mencatat stok minyak mentah AS tumbuh 9,9 juta barel dalam sepekan terakhir per 7 Oktober 2022, menjadi total 439,1 juta barel. Kenaikan ini melonjak dari perkiraan analis sebanyak 1,8 juta barel.
Sementara itu, stok gasoline naik 2 juta barel dalam seminggu menjadi total 209,5 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan analis yang turun 1,8 juta barel, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022).
AS terus meminta OPEC dan sekutunya untuk menaikkan produksi, atau setidaknya menunda rencana pemangkasan produksi. Namun hal itu telah dijawab justru dengan ketetapan rencana pemangkasan hingga 2 juta barel.
Arab Saudi menolak permintaan AS dengan menyebut permintaan AS untuk menunda pemotongan selama sebulan justru memiliki konsekuensi ekonomi yang negatif.
Data perdagangan hingga pukul 10:05 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember naik 0,12% menjadi USD94,86 per barel, setelah terkoreksi 0,2% pada pembukaan. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember menguat 0,11% menjadi USD88,05 per barel menyusul tekanan 0,2% pada menit-menit awal.
Volatilitas di pasar minyak terjadi setekah Amerika Serikat merilis data terbaru terkait persediaan minyak mentah yang ternyata lebih besar dari perkiraan. Hal ini berpotensi membebani harga ke depan.
Badan Administrasi Informasi Energi AS mencatat stok minyak mentah AS tumbuh 9,9 juta barel dalam sepekan terakhir per 7 Oktober 2022, menjadi total 439,1 juta barel. Kenaikan ini melonjak dari perkiraan analis sebanyak 1,8 juta barel.
Sementara itu, stok gasoline naik 2 juta barel dalam seminggu menjadi total 209,5 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan analis yang turun 1,8 juta barel, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022).
AS terus meminta OPEC dan sekutunya untuk menaikkan produksi, atau setidaknya menunda rencana pemangkasan produksi. Namun hal itu telah dijawab justru dengan ketetapan rencana pemangkasan hingga 2 juta barel.
Arab Saudi menolak permintaan AS dengan menyebut permintaan AS untuk menunda pemotongan selama sebulan justru memiliki konsekuensi ekonomi yang negatif.
(uka)