5 Negara yang Paling Bergantung pada Laut China Selatan
loading...
A
A
A
Brown menambahkan, bahwa hal itu terutama berlaku bagi nelayan Vietnam "yang pergi ke perairan Malaysia dan Indonesia, sebagian karena China mendorong mereka keluar dari perairan mereka sendiri."
Apa yang terjadi ketika stok ikan habis?
"Jika itu terjadi, negara-negara akan segera terlempar ke dalam kerawanan pangan," kata pakar kebijakan pertahanan itu.
"Dan ketika itu terjadi, Anda mendapatkan ketidakamanan pemerintah, di mana orang-orang yang kelaparan tidak akan mengejar China melainkan pemerintah pusat," jelasnya.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu diperkirakan memiliki PDB hampir USD1,2 triliun pada tahun 2021, demikian menurut data Bank Dunia.
4. Jepang
Sekitar 42% perdagangan maritim Jepang melewati Laut China Selatan setiap tahunnya, menurut data Asosiasi Advokat Kebijakan Publik Terakreditasi untuk Uni Eropa. Pada tahun 2020, Jepang merupakan pembeli gas alam cair terbesar di dunia, dimana Ia mengimpor hampir 74,5 juta ton.
Brown berpendapat, bahwa karena impor minyak Jepang dari kawasan Teluk Persia, "mereka memiliki kepentingan lama dalam kerentanan jalur laut yang sudah ada jauh sebelum Perang Dunia II."
"Di zaman modern, kegiatan regional mereka mendukung peningkatan kapasitas pada isu-isu seperti keselamatan dan keamanan maritim, perlindungan sumber daya dan infrastruktur, serta kebebasan navigasi dengan negara-negara yang berbatasan dengan Laut China Selatan," sambung Brown.
Jepang juga telah mengirimkan sinyal kuat ke China.
Apa yang terjadi ketika stok ikan habis?
"Jika itu terjadi, negara-negara akan segera terlempar ke dalam kerawanan pangan," kata pakar kebijakan pertahanan itu.
"Dan ketika itu terjadi, Anda mendapatkan ketidakamanan pemerintah, di mana orang-orang yang kelaparan tidak akan mengejar China melainkan pemerintah pusat," jelasnya.
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu diperkirakan memiliki PDB hampir USD1,2 triliun pada tahun 2021, demikian menurut data Bank Dunia.
4. Jepang
Sekitar 42% perdagangan maritim Jepang melewati Laut China Selatan setiap tahunnya, menurut data Asosiasi Advokat Kebijakan Publik Terakreditasi untuk Uni Eropa. Pada tahun 2020, Jepang merupakan pembeli gas alam cair terbesar di dunia, dimana Ia mengimpor hampir 74,5 juta ton.
Brown berpendapat, bahwa karena impor minyak Jepang dari kawasan Teluk Persia, "mereka memiliki kepentingan lama dalam kerentanan jalur laut yang sudah ada jauh sebelum Perang Dunia II."
"Di zaman modern, kegiatan regional mereka mendukung peningkatan kapasitas pada isu-isu seperti keselamatan dan keamanan maritim, perlindungan sumber daya dan infrastruktur, serta kebebasan navigasi dengan negara-negara yang berbatasan dengan Laut China Selatan," sambung Brown.
Jepang juga telah mengirimkan sinyal kuat ke China.