Target Nasabah Penyaluran Kredit Ultra Mikro Naik Jadi 800 Ribu
A
A
A
MALANG - Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Syahrir Ika mengatakan, penyaluran program kredit ultra mikro (UMI) berjalan sangat baik sepanjang tahun 2017. Bahkan tercatat tidak ada tunggakan dalam pengembalian kredit untuk usaha produktif ini.
“Kami targetkan, ada 300 ribu nasabah di tahun 2017, ternyata bisa terlampaui hingga mencapai 307 nasabah,” ungkapnya ketika mendampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat meninjau secara langsung pelaksanaan penyaluran kredit UMI di Pasar Besar Malang (PBM) Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (4/1/2018).
(Baca Juga: Salurkan Kredit Ultra Mikro, Sri Mulyani Alokasikan Rp2,5 Triliun
Lebih lanjut Ia menerangkan target jumlah nasabah yang mencatatkan hasil positif di tahun 2017, kini mengalami kenaikan pada 2018 yakni mencapai 800 ribu orang. Kenaikan target tersebut, disesuaikan dengan kenaikan nilai anggaran yang mencapai Rp2,5 triliun.
Sehingga menurutnya akan semakin luas usaha mikro kecil milik masyarakat yang bisa terjangkau program ini. Dia menambahkan, harapannya pelaksanaan program kredit ultra mikro ini, juga bisa menjadi inkubator KUR.
Dalam pelaksanaan di tahun 2017, yang merupakan tahun pertama pelaksanaan program UMI, ada 21 provinsi yang mampu dijangkau. Terang dia pada tahun 2018, diharapkan seluruh provinsi di Indonesia, mampu dijangkau program ini. Total jumlah pelaku UMKM di Indonesia, diperkirakan mencapai sebanyak 44 juta orang.
Sementara Direktur Bisnis BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri, Abdul Rokhim mengutarakan, ikut menyalurkan kredit bantuan modal usaha UMI melalui Koperasi Sidogiri, senilai Rp50 miliar. Totalnya, ada sebanyak 700 nasabah yang mengikuti program ini. Dia berharap, tahun 2018 ini bisa mendapatkan tambahan dana bergulir yang bisa disalurkan kepada para pelaku usaha produktif.
“Kami memiliki nasabah lebih dari 7.000 orang. Tahun 2017, yang dilayani UMI, baru 10% dari total nasabah. Harapannya, layanan ini bisa semakin banyak menjangkau nasabah untuk pengembangan usaha produktifnya,” ungkapnya.
Seluruh kegiatan penyaluran dana bantuan permodalan ini, diakuinya berjalan sangat lancar. Termasuk proses pembayaran cicilannya. Para nasabah bisa tepat waktu melakukan pembayaran, dengan layanan jemput bola yang dilaksanakan oleh petugas koperasi.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP, Andreas Susetyo mengakui, program UMI sangat positif untuk membangun ekonomi masyarakat. Program ini, ditujukan untuk kegiatan ekonomi produktif. “Harapannya, melalui program ini bisa semakin ditekan angka kesenjangan di masyarakat,” tegasnya, saat turut meninjau di PBM Kota Malang.
“Kami targetkan, ada 300 ribu nasabah di tahun 2017, ternyata bisa terlampaui hingga mencapai 307 nasabah,” ungkapnya ketika mendampingi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat meninjau secara langsung pelaksanaan penyaluran kredit UMI di Pasar Besar Malang (PBM) Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (4/1/2018).
(Baca Juga: Salurkan Kredit Ultra Mikro, Sri Mulyani Alokasikan Rp2,5 Triliun
Lebih lanjut Ia menerangkan target jumlah nasabah yang mencatatkan hasil positif di tahun 2017, kini mengalami kenaikan pada 2018 yakni mencapai 800 ribu orang. Kenaikan target tersebut, disesuaikan dengan kenaikan nilai anggaran yang mencapai Rp2,5 triliun.
Sehingga menurutnya akan semakin luas usaha mikro kecil milik masyarakat yang bisa terjangkau program ini. Dia menambahkan, harapannya pelaksanaan program kredit ultra mikro ini, juga bisa menjadi inkubator KUR.
Dalam pelaksanaan di tahun 2017, yang merupakan tahun pertama pelaksanaan program UMI, ada 21 provinsi yang mampu dijangkau. Terang dia pada tahun 2018, diharapkan seluruh provinsi di Indonesia, mampu dijangkau program ini. Total jumlah pelaku UMKM di Indonesia, diperkirakan mencapai sebanyak 44 juta orang.
Sementara Direktur Bisnis BMT Usaha Gabungan Terpadu Sidogiri, Abdul Rokhim mengutarakan, ikut menyalurkan kredit bantuan modal usaha UMI melalui Koperasi Sidogiri, senilai Rp50 miliar. Totalnya, ada sebanyak 700 nasabah yang mengikuti program ini. Dia berharap, tahun 2018 ini bisa mendapatkan tambahan dana bergulir yang bisa disalurkan kepada para pelaku usaha produktif.
“Kami memiliki nasabah lebih dari 7.000 orang. Tahun 2017, yang dilayani UMI, baru 10% dari total nasabah. Harapannya, layanan ini bisa semakin banyak menjangkau nasabah untuk pengembangan usaha produktifnya,” ungkapnya.
Seluruh kegiatan penyaluran dana bantuan permodalan ini, diakuinya berjalan sangat lancar. Termasuk proses pembayaran cicilannya. Para nasabah bisa tepat waktu melakukan pembayaran, dengan layanan jemput bola yang dilaksanakan oleh petugas koperasi.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP, Andreas Susetyo mengakui, program UMI sangat positif untuk membangun ekonomi masyarakat. Program ini, ditujukan untuk kegiatan ekonomi produktif. “Harapannya, melalui program ini bisa semakin ditekan angka kesenjangan di masyarakat,” tegasnya, saat turut meninjau di PBM Kota Malang.
(akr)