Kepala BKPM Bicara Soal Prabowo dan Investasi Asing
Kepala BKPM Bicara Soal Prabowo dan Investasi Asing
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menerangkan, soal pengaruh hasil Pemilihan Umum Presiden yang bakal digelar April nanti, terhadap arus investasi di Indonesia. Menurutnya siapapun presidennya, laju modal ke Tanah Air diyakini bakal semakin deras.
Lebih khusus, Ia juga mengomentari tanggapan bahwa Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bakal dapat menarik investor asing menanamkan modalnya di dalam negeri. Tom Lembong, sapaan akrab Kepala BKPM mengutarakan iklim investasi tidak akan berubah siapapun Presiden yang terpilihnya ke depannya karena kedua pro soal investasi.
"Paslon oposisi juga banyak menyampaikan pernyataan yang pro investasi. Sehingga ada optimisme bahwa kalaupun ada keterkejutan, arah kebijakan tidak akan berubah," ujar Kepala BKPM di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Sambung dia menambahkan, telah melakukan komunikasi dengan investor yang hasilnya sebagian besar mengaku optimis dengan masa depan investasi di Indonesia. "Arah kebijakan pemerintah tetap akan ke reformasi perekonomian, modernisasi rasionalisasi dan internasionalisasi. Itu hasil diskusi dengan investor," ungkapnya.
Disamping itu, Thomas menyampaikan, kondisi pemulihan dari perang dagang yang sempat jadi masalah kini sudah reda. Fokus pasar dinilainya tertuju ke stabilitas dan kontinuitas atau keberlanjutan usaha yang sudah ada di Indonesia. "Jelang kuartal IV/2018, dampak eskalasi perang dagang mulai reda. Investor mulai menyesuaikan, ada optimisme perang dagang bisa diselesaikan," pungkasnya.
Lebih khusus, Ia juga mengomentari tanggapan bahwa Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bakal dapat menarik investor asing menanamkan modalnya di dalam negeri. Tom Lembong, sapaan akrab Kepala BKPM mengutarakan iklim investasi tidak akan berubah siapapun Presiden yang terpilihnya ke depannya karena kedua pro soal investasi.
"Paslon oposisi juga banyak menyampaikan pernyataan yang pro investasi. Sehingga ada optimisme bahwa kalaupun ada keterkejutan, arah kebijakan tidak akan berubah," ujar Kepala BKPM di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Sambung dia menambahkan, telah melakukan komunikasi dengan investor yang hasilnya sebagian besar mengaku optimis dengan masa depan investasi di Indonesia. "Arah kebijakan pemerintah tetap akan ke reformasi perekonomian, modernisasi rasionalisasi dan internasionalisasi. Itu hasil diskusi dengan investor," ungkapnya.
Disamping itu, Thomas menyampaikan, kondisi pemulihan dari perang dagang yang sempat jadi masalah kini sudah reda. Fokus pasar dinilainya tertuju ke stabilitas dan kontinuitas atau keberlanjutan usaha yang sudah ada di Indonesia. "Jelang kuartal IV/2018, dampak eskalasi perang dagang mulai reda. Investor mulai menyesuaikan, ada optimisme perang dagang bisa diselesaikan," pungkasnya.
(akr)
Explore More