Pemotongan anggaran BKPM berasal dari divisi promosi
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) M. Chatib Basri mengungkapkan, pemotongan anggaran BKPM sebesar Rp53 miliar berasal dari kantor-kantor Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) yang ada di luar negeri terutama di India, China, dan Jerman.
"Yang kita potong itu adalah beberapa kegiatan yang memang belum bisa dijalankan di 2013 ini. Contoh misalnya BKPM merencanakan membuat IIPC. Kita sudah punya di New York, Tokyo, Sydney, London, dan Dubai. Rencananya tahun ini kita akan buka di Korsel, India, dan China. Tetapi memang proses masih memakan waktu, yang baru akan jalan adalah Korsel. Karena India, China dan Jerman belum bisa jalan maka anggarannya juga enggak kepakai. Jadi kita potong di situ," jelasnya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Chatib menambahkan, pihaknya juga akan melihat proses optimalisasi lelang sebagai salah satu sumber pemotongan anggaran. "Kemudian juga ada beberapa optimalisasi lelang misalnya, berpengaruh terhadap efisiensi anggaran," lanjutnya.
Dia juga optimistis pemotongan tersebut tidak akan mempengaruhi realisasi investasi dari BKPM sebesar 15 persen dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
"Jadi kalau saya lihat overall tidak akan mempengaruhi kinerja BKPM. Mestinya oke. Saya juga optimis dengan pencapaian, tetapi yang mesti dicatat adalah bahwa realisasi BKPM adalah 15 persen dari PMTB," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, terkait pemotongan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sebagai bentuk efisiensi anggaran, BKPM juga ikut memotong anggaran sebesar Rp53 miliar atau sekitar 7,5 persen di 2013 ini.
"Terkait pemotongan anggaran K/L tahun 2013 adalah Rp53 miliar atau pemotongan sekitar 7,5 persen. Kendala utama dari pemotongan adalah sulitnya mencapai target karena pemotongan anggaran di satuan kerja," ujarnya.
"Yang kita potong itu adalah beberapa kegiatan yang memang belum bisa dijalankan di 2013 ini. Contoh misalnya BKPM merencanakan membuat IIPC. Kita sudah punya di New York, Tokyo, Sydney, London, dan Dubai. Rencananya tahun ini kita akan buka di Korsel, India, dan China. Tetapi memang proses masih memakan waktu, yang baru akan jalan adalah Korsel. Karena India, China dan Jerman belum bisa jalan maka anggarannya juga enggak kepakai. Jadi kita potong di situ," jelasnya di gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Chatib menambahkan, pihaknya juga akan melihat proses optimalisasi lelang sebagai salah satu sumber pemotongan anggaran. "Kemudian juga ada beberapa optimalisasi lelang misalnya, berpengaruh terhadap efisiensi anggaran," lanjutnya.
Dia juga optimistis pemotongan tersebut tidak akan mempengaruhi realisasi investasi dari BKPM sebesar 15 persen dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
"Jadi kalau saya lihat overall tidak akan mempengaruhi kinerja BKPM. Mestinya oke. Saya juga optimis dengan pencapaian, tetapi yang mesti dicatat adalah bahwa realisasi BKPM adalah 15 persen dari PMTB," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, terkait pemotongan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sebagai bentuk efisiensi anggaran, BKPM juga ikut memotong anggaran sebesar Rp53 miliar atau sekitar 7,5 persen di 2013 ini.
"Terkait pemotongan anggaran K/L tahun 2013 adalah Rp53 miliar atau pemotongan sekitar 7,5 persen. Kendala utama dari pemotongan adalah sulitnya mencapai target karena pemotongan anggaran di satuan kerja," ujarnya.
(gpr)