Selain Singapura, Ini Negara-Negara yang Lebih Dulu Mengalami Resesi Akibat Pandemi

Rabu, 15 Juli 2020 - 13:14 WIB
Negara Asia

Lalu bagaimana dengan negara-negara di Asia? Jika berpatokan pada ekonomi China, maka negeri ini tengah dalam kondisi yang fluktuatif. Di kuartal IV-2019, China masih bisa tumbuh 6%. Meski demikian, pertumbuhan ini tergolong rendah karena biasanya pertumbuhan ekonomi China ada dikisaran 8%. Di kuartal I-2020, ekonomi China mengalami kontraksi yang cukup dalam minus 6,8%.

Inilah kali pertama pertumbuhan ekonomi China negatif sejak tahun 1990. Di kuartal II ini diprediksi ekonomi China mulai membaik. Pertumbuhan ekonomi Negara Panda itu diperkirakan akan mencapai 1,5% hingga 2%.

Kekuatan ekonomi Asinya lainnya, Jepang, juga sudah masuk jurang resesi. Dalam dua kuartal berturut-turut Negeri Sakura ini mengalami pertumbuhan yang negatif. Di kuartal IV-2019 pertumbuhan ekonomi Jepang minus 1,9%. Lalu dilanjutkan di kuartal I-2020, minus 0,6%.

Kontraksi terjadi akibat kenaikan pajak dan topan yang menghantam Jepang pada akhir 2019 lalu. Tekanan semakin menjadi setelah penyebaran virus corona. Virus telah menginfeksi lebih dari 17 ribu orang di Jepang. Sekitar 900 orang di antaranya meninggal.

Sebagian besar analis percaya ekonomi Jepang akan semakin tertekan dalam beberapa bulan mendatang karena dampak dari pembatasan kegiatan masyarakat tersebut. Selama periode April-Juni 2020 diperkirakan ekonomi Jepang akan mengalami minus 21,7% yoy.

Sementara itu, akibat kondisi politik dalam negeri ditambah dengan kehadiran virus Corona, Hong Kong mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif di tiga kuartal berturut-turut. Dimulai pada kuartal III-2019 pertumbuhan ekonomi Hong Kong minus 2,8%. Pada kuartal IV-2019 tercatat tumbuh minus 2,9%. Sedangkan pada kuartal I-2020 ini, ekonomi Hong Kong tambah parah, tumbuh negatif 8,9% (yoy).

Selain Singapura yang telah memasuki resesi, Thailand punya potensi besar mengikuti jejak Singapura. Sebagai salah satu pusat industri pariwisata di Asia, negeri ini telah mengalami pertumbuhan negatif di empat bulan pertama tahun ini, sebesar 1,8% yoy. Salah satu kekuatan ekonomi Thailand adalah industri pariwisatanya. Sejak awal tahun ini hingga Mei lalu industri pariwisata di negeri ini merosot hingga 75%.

Ekonom pun memprediksi di tahun ini pertumbuhan ekonomi Thailand akan berada di kisaran minus 5 hingga minus 6%. Untuk kuartal II, Negeri Gajah Putih ini diprediksi akan mengalami pertumbuhan negatif hingga 10%.

Kekuatan ekonomi baru Asia, Filipina, juga mengalami hal yang sama. Setelah mencatatkan pertumbuan 6,7% di kuartal IV 2019, pada kuartal I 2020 anjlok hinga minus 0,2%. Memasuki kuartal II diprediksi Filipina hanya akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi minus 10% saja,sebagai imbas kebijakan lockdown.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More