Terungkap, Ini Alasan Konsesi Kereta Cepat Tambah Jadi 80 Tahun

Minggu, 19 Februari 2023 - 19:00 WIB
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengajukan penambahan masa konsesi. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengajukan penambahan masa konsesi dari awalnya 50 tahun menjadi 80 tahun. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengungkapkan alasan penambahan konsesi masa konsesi.

Salah satunya meningkatkan indikator kelayakan proyek KCJB dalam rangka memenuhi kebutuhan pendanaan cost overrun, sehingga proyek dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

"Baik itu sosial, ekonomi, politik, lingkungan, ekonomi, teknologi, dan pendidikan serta kontribusi pada pendapatan negarazm yang dapat menguntungkan stakeholder dan masyarakat," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta Pusat, baru-baru ini.





Alasan lain, imbuhnya, untuk mewujudkan keberhasilan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sehingga dapat memperat hubungan bilateral antar kedua negara. Pengajuan tersebut tertuang dalam surat Nomor 0155/HF/HU/KCI/C08 2022 tanggal 15 Agustus 2022 yang meminta kepada Kementerian Perhubungan agar dilakukan penyesuaian terhadap masa konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Perhubungan Budi Karya sebelumnya mengatakan permintaan masa konsesi yang diajukan oleh KCIC bisa dilakukan dengan syarat menambah investasi.

"Saya mengkonsider itu bisa dilakukan, tapi memang kalau itu 80 tahun ada kewajiban dari kereta cepat untuk menambah hal-hal yang diinvestasikan. karena by law, 80 tahun ini bisa," kata dia.



Dia mengatakan saat ini pemerintah sedang membahas investasi apa yang bisa ditambah dari PT KCIC terhadap Kereta Cepat Jakarta-Bandung. "Bahwa mereka juga menambah investasinya. Apa investasinya kita lagi bicarakan. Kesepakatan mungkin 1-2 bulan ini selesai," katanya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More