Inflasi Juli 2023 Naik Jadi 0,21%, BPS Ungkap Penyebabnya
Selasa, 01 Agustus 2023 - 11:55 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juli 2023 sebesar 0,21% secara bulanan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,24. Adapun inflasi tersebut meningkat dibandingkan capaian inflasi Juni 2023 sebesar 0,14% secara bulanan dengan IHK sebesar 115,00.
"Sementara, inflasi tahun kalender Juli 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 1,45%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dikutip melalui laporan BPS di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Dia menyebutkan tingkat inflasi lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Berdasarkan kelompok pengeluaran penyumbang terbesar adalah kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 0,58% dan andilnya 0,08%.
"Penyumbangnya adalah angkutan udara, dengan andil sebesar 0,06%, daging ayam ras dengan andil 0,04%, cabai merah dengan andil sebesar 0,03%, dan bawang putih dengan andil 0,02%," ucap Pudji.
Beberapa komoditas lain yang menyumbang seperti biaya sekolah dasar sebesar 0,01%, telur ayam ras, biaya sekolah menengah atas (SMA), biaya sekolah menengah pertama, rokok kretek filter, dan kentang.
Secara umum, dari 90 kota IHK, sebanyak 77 kota mengalami inflasi (mtm) dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi adalah di Manokwari sebesar 1,43%, dengan komoditas yang memiliki andil terbesar antara lain angkutan udara 0,48%, ikan segar 0,34%, beras 0,23%, sirih 0,17%, dan cabai rawit 0,14%. "Deflasi terdalam terjadi di Kota Tuai sebesar 0,50%," kata Pudji.
"Sementara, inflasi tahun kalender Juli 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 1,45%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dikutip melalui laporan BPS di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Dia menyebutkan tingkat inflasi lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Berdasarkan kelompok pengeluaran penyumbang terbesar adalah kelompok transportasi dengan inflasi sebesar 0,58% dan andilnya 0,08%.
"Penyumbangnya adalah angkutan udara, dengan andil sebesar 0,06%, daging ayam ras dengan andil 0,04%, cabai merah dengan andil sebesar 0,03%, dan bawang putih dengan andil 0,02%," ucap Pudji.
Beberapa komoditas lain yang menyumbang seperti biaya sekolah dasar sebesar 0,01%, telur ayam ras, biaya sekolah menengah atas (SMA), biaya sekolah menengah pertama, rokok kretek filter, dan kentang.
Secara umum, dari 90 kota IHK, sebanyak 77 kota mengalami inflasi (mtm) dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi adalah di Manokwari sebesar 1,43%, dengan komoditas yang memiliki andil terbesar antara lain angkutan udara 0,48%, ikan segar 0,34%, beras 0,23%, sirih 0,17%, dan cabai rawit 0,14%. "Deflasi terdalam terjadi di Kota Tuai sebesar 0,50%," kata Pudji.
(nng)
tulis komentar anda