IATA Bukukan Pendapatan Rp1,5 Triliun di Semester I 2023
Selasa, 01 Agustus 2023 - 12:14 WIB
Sedangkan dari sisi penjualan, IATA berhasil memasarkan 2,3 juta MT batu bara pada H1-2023, lebih tinggi 29,2% dari pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan akan memulai produksi dari IUP yang dimiliki oleh PT Arthaco Prima Energy (APE) pada Q4-2023.
Sejumlah persiapan sedang dilakukan oleh Perseroan untuk memulai pengoperasian tambang APE seperti penandatanganan perjanjian kerja sama dengan pemilik Hak Guna Usaha di tambang APE, pembebasan lahan, serta pembuatan jalan hauling dan pelabuhan.
Ditambah lagi, IATA sedang mempercepat pembangunan Barge Loading Conveyor di jetty IUP milik PT Putra Muba Coal yang ditargetkan selesai pada Agustus 2023. Investasi Perseroan dalam bentuk conveyor dengan kapasitas 1.000 MT/jam ini akan semakin meningkatkan efisiensi waktu loading ke tongkang.
Selain fokus meningkatkan produksi batu bara, Perseroan aktif menambah kontrak penjualan, mencari peluang akuisisi tambang baru, memperhitungkan prospek energi terbarukan, serta memastikan efisiensi dalam setiap aktivitas bisnis untuk pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan. IATA secara konsisten berkontribusi bagi kehidupan sosial kemasyarakatan dan lingkungan, termasuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
IATA mengelola 8 IUP-Operasi Produksi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan secara agresif meningkatkan hasil produksi untuk menjawab permintaan batu bara yang tinggi. Berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), saat ini IATA memiliki cadangan batu bara sebanyak 386,6 juta MT. Total tersebut diperoleh dari hanya sekitar 20% luas area penambangan Perseroan sebesar 72.478 Ha.
Di samping itu, kegiatan eksplorasi masih giat dilakukan secara bertahap pada sisa area penambangan seluas 57.793 Ha. IATA meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi menunjukkan tambahan cadangan terbukti, setidaknya sebanyak 600 juta MT untuk semua IUP.
Selain fokus meningkatkan produksi batu bara, Perseroan aktif menambah kontrak penjualan, mencari peluang akuisisi tambang baru, memperhitungkan prospek energi terbarukan, serta memastikan efisiensi dalam setiap aktivitas bisnis untuk pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan. IATA secara konsisten berkontribusi bagi kehidupan sosial kemasyarakatan dan lingkungan, termasuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Sejumlah persiapan sedang dilakukan oleh Perseroan untuk memulai pengoperasian tambang APE seperti penandatanganan perjanjian kerja sama dengan pemilik Hak Guna Usaha di tambang APE, pembebasan lahan, serta pembuatan jalan hauling dan pelabuhan.
Ditambah lagi, IATA sedang mempercepat pembangunan Barge Loading Conveyor di jetty IUP milik PT Putra Muba Coal yang ditargetkan selesai pada Agustus 2023. Investasi Perseroan dalam bentuk conveyor dengan kapasitas 1.000 MT/jam ini akan semakin meningkatkan efisiensi waktu loading ke tongkang.
Selain fokus meningkatkan produksi batu bara, Perseroan aktif menambah kontrak penjualan, mencari peluang akuisisi tambang baru, memperhitungkan prospek energi terbarukan, serta memastikan efisiensi dalam setiap aktivitas bisnis untuk pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan. IATA secara konsisten berkontribusi bagi kehidupan sosial kemasyarakatan dan lingkungan, termasuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
IATA mengelola 8 IUP-Operasi Produksi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dan secara agresif meningkatkan hasil produksi untuk menjawab permintaan batu bara yang tinggi. Berdasarkan laporan Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), saat ini IATA memiliki cadangan batu bara sebanyak 386,6 juta MT. Total tersebut diperoleh dari hanya sekitar 20% luas area penambangan Perseroan sebesar 72.478 Ha.
Di samping itu, kegiatan eksplorasi masih giat dilakukan secara bertahap pada sisa area penambangan seluas 57.793 Ha. IATA meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi menunjukkan tambahan cadangan terbukti, setidaknya sebanyak 600 juta MT untuk semua IUP.
Selain fokus meningkatkan produksi batu bara, Perseroan aktif menambah kontrak penjualan, mencari peluang akuisisi tambang baru, memperhitungkan prospek energi terbarukan, serta memastikan efisiensi dalam setiap aktivitas bisnis untuk pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan. IATA secara konsisten berkontribusi bagi kehidupan sosial kemasyarakatan dan lingkungan, termasuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.
(nng)
tulis komentar anda