10 Negara yang Berhasil Melakukan Redenominasi Mata Uang Terbesar Sepanjang Sejarah
Jum'at, 15 September 2023 - 14:20 WIB
Zimbabwe dapat menempati posisi ke-2 dan ke-3 dalam daftar redenominasi besar yang pernah ada, karena pada tahun 2006-2009, terdapat tiga kasus signifikan di negara ini dan empat edisi dolar lokal. Akibat hiperinflasi yang parah, pada 2009, 1 dolar Zimbabwe ke-4 setara dengan 10 septiliun (1×1025) dolar pertama.
Dolar Zimbabwe diperkenalkan ketika negara ini memperoleh kemerdekaannya pada 1980. Saat itu, 1 ZWD bernilai USD1,47 di pasar resmi. Namun, seiring berjalannya waktu nilai mata uang ini turun dengan cepat.
Pada 2006, hiperinflasi yang tidak berkelanjutan mencapai 1.730%. Pada awalnya, pemerintah berencana untuk memperkenalkan mata uang yang sama sekali baru sebagai pengganti mata uang yang terdepresiasi. Namun, tanpa mencapai stabilitas ekonomi makro, hal itu tidak masuk akal. Jadi, dolar pertama diganti dengan dolar kedua dengan rasio 1.000:1.
Awalnya, nilai resmi dolar Zimbabwe kedua adalah 250 ZWN untuk USD1. Namun, ketika inflasi melebihi 1.000%, nilai tukarnya menjadi 30.000 ZWN untuk USD1 pada 2007. Pada 2008, mata uang ini diredenominasi lagi, dengan nilai 10 miliar ZWN (dolar kedua) menjadi 1 ZWR (dolar ketiga).
Pada November 2008, hiperinflasi mencapai tingkat bulanan sebesar 79,6 miliar%. Jadi, pada 2009, redenominasi ketiga memotong 12 angka nol dari nilai nominal ZWR. Nilai tukarnya adalah 1.000.000.000.000 ZWR menjadi 1 dolar keempat (ZWL).
Pada April 2009, pemerintah memutuskan untuk mendemonetisasi dolar Zimbabwe dan melegalkan beberapa mata uang asing, seperti rand Afrika Selatan, dolar AS, Euro, yuan China, dan lainnya.
Pada 2019, Zimbabwe kembali menggunakan mata uang nasional. Pada tahun yang sama inflasi meningkat menjadi 175% dan kemudian menjadi 676% pada tahun 2020 karena kekeringan dan Covid-19.
3. Yunani, 1944
Mata Uang Lama: Drachma Yunani ke-1
Mata Uang Baru: Drachma Yunani ke-2
Dolar Zimbabwe diperkenalkan ketika negara ini memperoleh kemerdekaannya pada 1980. Saat itu, 1 ZWD bernilai USD1,47 di pasar resmi. Namun, seiring berjalannya waktu nilai mata uang ini turun dengan cepat.
Pada 2006, hiperinflasi yang tidak berkelanjutan mencapai 1.730%. Pada awalnya, pemerintah berencana untuk memperkenalkan mata uang yang sama sekali baru sebagai pengganti mata uang yang terdepresiasi. Namun, tanpa mencapai stabilitas ekonomi makro, hal itu tidak masuk akal. Jadi, dolar pertama diganti dengan dolar kedua dengan rasio 1.000:1.
Awalnya, nilai resmi dolar Zimbabwe kedua adalah 250 ZWN untuk USD1. Namun, ketika inflasi melebihi 1.000%, nilai tukarnya menjadi 30.000 ZWN untuk USD1 pada 2007. Pada 2008, mata uang ini diredenominasi lagi, dengan nilai 10 miliar ZWN (dolar kedua) menjadi 1 ZWR (dolar ketiga).
Pada November 2008, hiperinflasi mencapai tingkat bulanan sebesar 79,6 miliar%. Jadi, pada 2009, redenominasi ketiga memotong 12 angka nol dari nilai nominal ZWR. Nilai tukarnya adalah 1.000.000.000.000 ZWR menjadi 1 dolar keempat (ZWL).
Pada April 2009, pemerintah memutuskan untuk mendemonetisasi dolar Zimbabwe dan melegalkan beberapa mata uang asing, seperti rand Afrika Selatan, dolar AS, Euro, yuan China, dan lainnya.
Pada 2019, Zimbabwe kembali menggunakan mata uang nasional. Pada tahun yang sama inflasi meningkat menjadi 175% dan kemudian menjadi 676% pada tahun 2020 karena kekeringan dan Covid-19.
3. Yunani, 1944
Mata Uang Lama: Drachma Yunani ke-1
Mata Uang Baru: Drachma Yunani ke-2
Lihat Juga :
tulis komentar anda