Tumbuhkan Bisnis Kartu Kredit, Bank Harus Kreatif dan Inovatif
Minggu, 22 Oktober 2023 - 21:58 WIB
JAKARTA - Bisnis kartu kredit masih mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Pertumbuhan ini sejalan dengan konsumsi masyarakat yang terus meningkat di tengah pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil.
Pengamat perbankan , Paul Sutaryono, mengatakan pada prinsipnya bank selalu mengikuti nasabah. Bank harus mampu memahami, bukan hanya kebutuhan (needs), tetapi juga keinginan (wants) nasabah. Kehadiran kartu kredit berlimit rendah merupakan respons bank dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah, juga untuk mengimbangi kehadira paylater.
“Bank mau tidak mau harus menghadapi gempuran paylater dan dompet digital kini dan ke depan dalam memenuhi kebutuhan nasabah, sehingga pasar bank tidak tergerus. Kartu kredit dengan limit rendah adalah cara bank menangkis risiko serbuan pembayaran mirip kartu kredit tersebut,” ujar Paul, Minggu (22/10/2023).
Paul menambahkan, pihaknya yakin kartu kredit tetap akan tumbuh walaupun dibayangi banyak pesaing. Karena itu, bank harus bertindak kreatif dan inovatif untuk memberikan nilai tambah kepada nasabah (value creation).
Dia mencontohkan, bank dapat menciptakan kartu kredit tanpa kartu, termasuk meluncurkan paylater sendiri. “Belum banyak bank memang bermain di sini, tetapi inilah salah satu cara untuk dapat bersaing. Langkah tersebut patut diapresiasi,” katanya.
Seperti diketahui, saat ini banyak bank yang menawarkan sejumlah kartu kredit kepada nasabah. Kartu kredit tersebut memiliki limit yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendapatan nasabah.
Bank Indonesia mencatat, sepanjang semester I-2023 pertumbuhan bisnis kartu kredit mencapai 26,53% YoY, dengan nilai transaksi mencapai Rp33,67 triliun, sejalan dengan kenaikan volume transaksi sebesar 14,1%.
Jumlah kartu kredit yang beredar saat ini mencapai 17,59 juta unit. Pertumbuhan bisnis kartu kredit tersebut diprediksi akan naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Pengamat perbankan , Paul Sutaryono, mengatakan pada prinsipnya bank selalu mengikuti nasabah. Bank harus mampu memahami, bukan hanya kebutuhan (needs), tetapi juga keinginan (wants) nasabah. Kehadiran kartu kredit berlimit rendah merupakan respons bank dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah, juga untuk mengimbangi kehadira paylater.
“Bank mau tidak mau harus menghadapi gempuran paylater dan dompet digital kini dan ke depan dalam memenuhi kebutuhan nasabah, sehingga pasar bank tidak tergerus. Kartu kredit dengan limit rendah adalah cara bank menangkis risiko serbuan pembayaran mirip kartu kredit tersebut,” ujar Paul, Minggu (22/10/2023).
Paul menambahkan, pihaknya yakin kartu kredit tetap akan tumbuh walaupun dibayangi banyak pesaing. Karena itu, bank harus bertindak kreatif dan inovatif untuk memberikan nilai tambah kepada nasabah (value creation).
Dia mencontohkan, bank dapat menciptakan kartu kredit tanpa kartu, termasuk meluncurkan paylater sendiri. “Belum banyak bank memang bermain di sini, tetapi inilah salah satu cara untuk dapat bersaing. Langkah tersebut patut diapresiasi,” katanya.
Seperti diketahui, saat ini banyak bank yang menawarkan sejumlah kartu kredit kepada nasabah. Kartu kredit tersebut memiliki limit yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendapatan nasabah.
Bank Indonesia mencatat, sepanjang semester I-2023 pertumbuhan bisnis kartu kredit mencapai 26,53% YoY, dengan nilai transaksi mencapai Rp33,67 triliun, sejalan dengan kenaikan volume transaksi sebesar 14,1%.
Jumlah kartu kredit yang beredar saat ini mencapai 17,59 juta unit. Pertumbuhan bisnis kartu kredit tersebut diprediksi akan naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
tulis komentar anda