Memperkuat Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat Melalui Perikanan Tangkap dan Budidaya
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 23:08 WIB
Setali tiga uang, Direktur The NationalMaritime Institute(Namarin), Siswanto Rusdi menilai, regulasi yang mendukung keleluasaan para nelayan tradisional dibutuhkan untuk mengakselerasi pencapaian ketahan pangan melalui sektor perikanan dan kelautan.
baca juga: Upaya Mendorong UMKM Produk Perikanan Naik Kelas
“Sejauh ini, regulasi yang diterbitkan KKP termasuk memerangiillegal fishing berdampak positif bagi ekosistem perikanan dan kelautan. Ke depan, regulasi baru perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Siswanto pun mengapresiasi kinerja KKP dalam upaya mencapai ketahanan pangan melalui sektor perikanan dan kelautan. “Kinerjanya terus positif untuk mencapai ketahanan pangan,” paparnya.
Sektor perikanan sendiri menunjukkan kinerja positif di sepanjang semester I tahun 2024. Mengutip catatan KKP, kinerja baik tersebut di antaranya disokong meningkatnya produksi perikanan budidaya, kinerja ekspor, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), hingga penyerapan kredit usaha rakyat (KUR).
Pada semester I 2024 ekspor hasil perikanan mencapai USD2,71 miliar. Sedangkan nilai impor perikanan mencapai USD0,22 miliar. Dengan demikian neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD2,49 miliar. Rasio ekspor ikan dan hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor 99,9%.
Produksi perikanan dari Januari sampai Juni tahun ini tercatat sebesar 11,8 juta ton yang sebagian besar ditopang oleh hasil budidaya. Peningkatan ini salah satunya karena produktivitas modeling budidaya berbasis kawasan yang telah dikembangkan KKPdi Karawang, Kebumen, dan Wakatobi untuk komoditas nila salin, udang, dan rumput laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar (29/8/2024), menegaskan pentingnya implementasi program ekonomi biru untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan dan ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, mahasiswa, akademisi, dan perguruan tinggi mempunyai peranan penting dalam mengimplementasikan kebijakan Ekonomi Biru di sektor kelautan dan perikanan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
"Saya merekomendasikan agar kurikulum pendidikan di Universitas Hasanuddin memiliki fokus khusus terhadap ilmu pengetahuan, riset, inovasi, dan teknologi yang mendukung kebijakan Ekonomi Biru, karena inilah sesungguhnya masa depan bangsa Indonesia," kata Trenggono.
baca juga: Upaya Mendorong UMKM Produk Perikanan Naik Kelas
“Sejauh ini, regulasi yang diterbitkan KKP termasuk memerangiillegal fishing berdampak positif bagi ekosistem perikanan dan kelautan. Ke depan, regulasi baru perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Siswanto pun mengapresiasi kinerja KKP dalam upaya mencapai ketahanan pangan melalui sektor perikanan dan kelautan. “Kinerjanya terus positif untuk mencapai ketahanan pangan,” paparnya.
Sektor perikanan sendiri menunjukkan kinerja positif di sepanjang semester I tahun 2024. Mengutip catatan KKP, kinerja baik tersebut di antaranya disokong meningkatnya produksi perikanan budidaya, kinerja ekspor, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), hingga penyerapan kredit usaha rakyat (KUR).
Pada semester I 2024 ekspor hasil perikanan mencapai USD2,71 miliar. Sedangkan nilai impor perikanan mencapai USD0,22 miliar. Dengan demikian neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD2,49 miliar. Rasio ekspor ikan dan hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor 99,9%.
Produksi perikanan dari Januari sampai Juni tahun ini tercatat sebesar 11,8 juta ton yang sebagian besar ditopang oleh hasil budidaya. Peningkatan ini salah satunya karena produktivitas modeling budidaya berbasis kawasan yang telah dikembangkan KKPdi Karawang, Kebumen, dan Wakatobi untuk komoditas nila salin, udang, dan rumput laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar (29/8/2024), menegaskan pentingnya implementasi program ekonomi biru untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan dan ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, mahasiswa, akademisi, dan perguruan tinggi mempunyai peranan penting dalam mengimplementasikan kebijakan Ekonomi Biru di sektor kelautan dan perikanan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
"Saya merekomendasikan agar kurikulum pendidikan di Universitas Hasanuddin memiliki fokus khusus terhadap ilmu pengetahuan, riset, inovasi, dan teknologi yang mendukung kebijakan Ekonomi Biru, karena inilah sesungguhnya masa depan bangsa Indonesia," kata Trenggono.
Lihat Juga :
tulis komentar anda