5 Negara dengan Cadangan Lithium Terbanyak di Dunia
Jum'at, 01 November 2024 - 20:50 WIB
Berikut daftar 5 negara dengan cadangan lithium terbanyak di dunia:
5. Amerika Serikat
Total cadangan lithium di seluruh dunia mencapai 28.000.000 MT. Saat Chili, Australia, Argentina, dan China adalah rumah bagi cadangan lithium tertinggi di dunia, negara-negara lain juga menyimpan sejumlah besar logam tersebut.Amerika Serikat menjadi salah satu pemilik sumber daya lithium yang tercatat mencapai 1,1 juta MT. Meski demikian, sebagian besar lithium yang digunakan di negara ini diimpor dari negara lain karena hanya ada satu lokasi produksi lithium operasional di AS.
Perusahaan kimia Albemarle Corp (NYSE: ALB) mengoperasikan satu-satunya tambang lithium di AS yang saat ini beroperasi. Situs ini terletak di Clayton Valley dekat Silver Peak, Nevada, dan beroperasi pada sumber daya air garam lithium.
Beberapa perusahaan lain sedang mengerjakan proyek untuk meningkatkan produksi lithium di Amerika Serikat. Salah satu proyek yang masih dalam tahap awal adalah tambang Thacker Pass yang sedang dibangun oleh Lithium Americas Corp. (NYSE: LAC).
4. China
Cadangan lithium: 3 juta metrik tonChina memiliki campuran jenis deposito, dimana air garam lithium merupakan sebagian besar cadangannya, selain juga memiliki cadangan batuan keras spodumene dan lepidolit.
Tahun lalu China menghasilkan 33.000 MT mineral, meningkat 7.400 MT dari tahun sebelumnya. Meskipun memiliki produksi yang signifikan dan sedang bekerja untuk meningkatkannya, negara Asia saat ini masih mengimpor sebagian besar lithium yang dibutuhkan untuk sel baterainya dari Australia.
Penggunaan lithium China sangat tinggi, karena manufaktur elektronik dan industri kendaraan listriknya. China juga memproduksi sebagian besar baterai lithium-ion di dunia dan menampung sebagian besar fasilitas pemrosesan lithium dunia.
Pada Oktober 2024, Departemen Luar Negeri AS menuding China membanjiri pasar dengan lithium untuk menciptakan lingkungan dengan harga rendah untuk mematikan persaingan.
"Mereka terlibat dalam penetapan harga predator ... (mereka) menurunkan harga sampai persaingan menghilang. Itulah yang terjadi," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Jose W. Fernandez.
Lihat Juga :
tulis komentar anda