Biden Berencana Hapus Setengah Utang Jumbo Ukraina Rp73,8 Triliun

Senin, 25 November 2024 - 07:39 WIB
Seperti diketahui setelah perang berkepanjangan, Pemerintah Ukraina hampir seluruhnya bergantung pada bantuan Barat untuk menjaga ekonominya tetap bertahan. Pada bulan September, Kiev mengadopsi rancangan anggaran tahun 2025, dengan memprediksi defisit mencapai 75% dan memperkirakan membutuhkan anggara sekitar USD12 miliar dan USD15 miliar untuk menutup defisit.

Utang publik Ukraina tercatat sudah melebihi USD152 miliar pada Juli, menurut Kementerian Keuangan. Biaya pembayaran pinjaman telah melonjak dari USD900 juta menjadi USD5,2 miliar tahun ini, seperti yang dihitung oleh surat kabar Rusia Vedomosti setelah meninjau data keuangan Kiev.

Pada bulan Oktober, negara-negara G7 merampungkan pinjaman terpisah senilai USD50 miliar untuk Ukraina, didukung oleh keuntungan sekitar USD300 miliar yang diperoleh dari aset Rusia yang saat ini dibekukan di Barat. Terlepas dari tekanan AS untuk menyita aset seluruhnya, Dana Moneter Internasional (IMF) sejauh ini menentang tindakan ini, dengan kekhawatiran hal itu dapat merusak kepercayaan pada sistem keuangan Barat.



Moskow juga mengecam pembekuan aset sebagai tindakan "pencurian" dan memperingatkan bahwa memanfaatkan dana ini sebagai aksi ilegal dan menjadi preseden berbahaya. Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov berjanji untuk memulai langkah-langkah pembalasan dari apa yang dilakukan Barat.

"Jika negara-negara Barat memutuskan untuk menggunakan aset dan pendapatan kami dari aset (yang dibekukan), pihak Rusia juga akan menerapkan tindakan yang tepat," kata menteri keuangan.
(akr)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More