Mengenal 13 Negara Mitra BRICS, Ada 4 Wakil Asia Tenggara

Senin, 25 November 2024 - 14:39 WIB
"Pada saat ini, dan masa yang akan datang, Kazakhstan tidak akan mengajukan menjadi anggota BRICS. Evaluasi untuk menjadi anggota BRICS cukup rumit dan ini tidak sesuai dengan kepentingan nasional Kazakhstan," tutur Uali, dilansir Caspian News.

Ia menambahkan, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev tetap mendukung PBB menjadi organisasi internasional yang tidak tergantikan. Ia mendukung reformasi Dewan Keamanan PBB yang ikut mementingkan kekuatan regional.

Meskipun tidak bersedia bergabung, Presiden Tokayev akan tetap hadir dalam KTT BRICS di Kazan, Tatarstan pada 22-24 Oktober. Setelah KTT di Kazan, Kazakhstan termasuk dalam 13 negara yang dikabarkan menjadi mitra BRICS.

10. Nigeria

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nigeria, Amb Eche Abu-Obe mengkonfirmasi bahwa Nigeria telah menjadi negara mitra di BRICS. Setelah KTT di Kazan, BRICS secara resmi menambahkan 13 negara baru ke aliansi sebagai negara mitra (bukan anggota penuh).

"Iya. Memang benar bahwa Nigeria bergabung dengan BRICS sebagai mitra," katanya.

Pernyataan Nigeria sebagai negara mitra BRICS sejalan dengan sikap sebelumnya pada November 2023, ketika Menteri Luar Negeri, Yusuf Tuggar menyatakan niat negaranya untuk bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh dalam dua tahun ke depan, memanfaatkan ekonomi dan populasinya yang besar.

11. Turki

Turki yang merupakan anggota NATO, dalam beberapa dekade terakhir telah merayu sejumlah musuh AS -China, Rusia dan Iran- karena ketidakpercayaan terhadap kekuatan Barat hingga mendorong Turki mencari kemitraan beru. Saat ini mereka berusaha bergabung bersama tiga musuh AS tersebut dalam kelompok BRICS yang merupakan kumpulan dari negara-negara berkembang terdepan.

"Setiap negara memiliki hak membentuk kemitraan global untuk memperkuat dan mendiversifikasi kerja sama ekonomi, keamanan, dan politiknya. Turki, karena lokasi geografisnya, selalu berada dalam posisi unik untuk berkolaborasi dengan Eropa dan Asia. Jadi, minat Turki baru-baru ini dalam memperkuat hubungan dengan organisasi seperti BRICS dan ASEAN sejalan dengan pendekatan yang lebih luas ini," jelas

"Sistem global saat ini yang didominasi oleh Barat, tidak lagi memenuhi kebutuhan dan harapan Global South. Negara-negara berkembang mencari distribusi kekuasaan dan kekayaan yang lebih adil, bersama dengan tatanan politik dan ekonomi yang lebih inklusif. Banyak kekuatan menengah sekarang lebih memilih untuk mendiversifikasi hubungan internasional mereka, daripada hanya bersekutu dengan satu pihak, dan mengejar jalur yang lebih independen secara strategis sejalan dengan kepentingan nasional mereka," bebernya.

12. Uganda

Uganda resmi bergabung dengan BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) sebagai salah satu dari 13 negara mitra baru dalam langkah yang dipilih untuk membentuk kembali prospek perdagangan dan investasi internasionalnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More