Adaptasi Kilat ala Restoran
Senin, 21 September 2020 - 06:14 WIB
“Kalau menjual secara low end, artinya melepaskan competitive positioning yang seakan-akan memberi pesan ke masyarakat bahwa tidak ada jalan lain. Mengorbankan jangka panjang hanya untuk mendapatkan tindakan reaktif jangka pendek. Harusnya lebih elegan Menurut saya, itu kontraproduktif, sangat berbahaya. Karena brand itu dibangun lama dan menggunakan investasi yang tidak sedikit,” katanya.
Ketua Center for Innovation and Collaboration PPM itu berpendapat, brand-brand besar perlu melakukan hibernasi yakni menerapkan efisiensi dan menekan pengeluaran dengan menyesuaikan kondisi pendapatan yang sedang berada pada titik rendah. Misalnya, terkait efisensi karyawan.
“Pola pengurangan karyawan bisa diperhalus dengan kemitraan. Jika tadinya menjadi karyawan, setelah PHK harus dijadikan mitra misalnya sebagai mitra delivery,” ujar dia. (Lihat videonya: Bom Sukhoi TNI AU Jatuh ke Pemukiman Warga di Takalar)
Langkah lainnya, lanjut Wahyu, bisa dengan menghilangkan produk atau portofolio yang kurang menghasilkan. Momentum ini saatnya bagi perusahaan untuk melihat lagi dan membenahi portofolio produknya.
Wahyu juga menilai bahwa penggunaan layanan digital harus menjadi strategi yang perlu diupayakan perusahaan. Misalnya, melakukan promo-promo melalui digital. Menurut dia, cara itu jauh lebih elegan ketimbang promo di jalan. (Faorick Pakpahan/Oktiani Endarwati/Yanto Kusdiantono)
Ketua Center for Innovation and Collaboration PPM itu berpendapat, brand-brand besar perlu melakukan hibernasi yakni menerapkan efisiensi dan menekan pengeluaran dengan menyesuaikan kondisi pendapatan yang sedang berada pada titik rendah. Misalnya, terkait efisensi karyawan.
“Pola pengurangan karyawan bisa diperhalus dengan kemitraan. Jika tadinya menjadi karyawan, setelah PHK harus dijadikan mitra misalnya sebagai mitra delivery,” ujar dia. (Lihat videonya: Bom Sukhoi TNI AU Jatuh ke Pemukiman Warga di Takalar)
Langkah lainnya, lanjut Wahyu, bisa dengan menghilangkan produk atau portofolio yang kurang menghasilkan. Momentum ini saatnya bagi perusahaan untuk melihat lagi dan membenahi portofolio produknya.
Wahyu juga menilai bahwa penggunaan layanan digital harus menjadi strategi yang perlu diupayakan perusahaan. Misalnya, melakukan promo-promo melalui digital. Menurut dia, cara itu jauh lebih elegan ketimbang promo di jalan. (Faorick Pakpahan/Oktiani Endarwati/Yanto Kusdiantono)
(ysw)
tulis komentar anda