Berkat Wisata Duta COVID-19, Ekonomi Sulsel Tangguh di Tengah Pandemi

Minggu, 25 Oktober 2020 - 20:33 WIB
Karena dianggap berhasil, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memuji upaya penanganan COVID-19 di Sulsel. Bahkan, dia meminta provinsi lain ikut mencontoh keberhasilan program ini dalam mengendalikan penularan virus corona. Termasuk World Health Organization (WHO) mengapresiasi program ini.

Menurut Jokowi, Provinsi Sulsel terus mengalami perbaikan dalam pengendalian COVID-19 . Angka kesembuhan pasien COVID-19 yang mengalami peningkatan secara signifikan.



Hal tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain untuk mengendalikan pandemi di wilayah masing-masing dengan terus memantau pengendalian secara ketat dan meningkatkan jumlah pemeriksaan, penelusuran, dan perawatan pasien COVID-19 .

"Saya mencatat angka-angka yang ada, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan perbaikan dalam pengendalian COVID-19 . Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi-provinsi yang lain. Saya minta delapan provinsi prioritas yang lain tetap dimonitor secara ketat," sebut Jokowi, dalam rilisnya, beberapa waktu lalu.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan, inovasi ini muncul atas kepedulian pemprov terhadap efek corona yang banyak berpengaruh besar terhadap sektor lain, utamanya ekonomi. Di mana banyak usaha tutup dan menyebabkan karyawan dirumahkan, bahkan di-PHK. Lalu kemudian, dihadirkan strategi yang bersinergi dengan semua pihak, utamanya sektor usaha.

“Tak hanya rumah sakit yang disiapkan baik pasien bergejala, tapi juga OTG untuk mengantisipasi fullnya rumah sakit. Maka, dihitung-hitung bahwa hasil kajian ahli epidemiologi, bahwa puncak pandemi di Sulsel kita akan kekurangan tempat tidur. Sehingga kami mengambil langkah-langkah mengajak bicara teman-teman di PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk bersama-sama dalam penanganan COVID-19 Sulsel,”ujarnya.



Oleh PHRI, kata Nurdin, juga melaporkan setiap hari, sekian banyak hotel yang tutup sehingga kita mengambil langkah-langkah bagaimana hotel dimanfaatkan untuk menangani pasien COVID-19 yang gejala ringan, sampai yang tidak bergejala atau OTG itu.

"Makanya kita membagi dua penanganan. Bagi yang ada komorbid atau infeksi v irus corona COVID-19 lebih berisiko menyebabkan dampak fatal pada pasien dengan penyakit penyerta, itu ditangani di rumah sakit. Kedua, bagi OTG, penanganannya itu di hotel lewat isolasi mandiri secara terpusat," kata Nurdin.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More