Cerita Perseteruan JK dan Rizal Ramli Diwarnai Ambisi Jadi Menkeu dan Menteri BUMN
Minggu, 08 November 2020 - 05:25 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membeberkan, keinginan Rizal Ramli yang berambisi menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di periode pertama (2004-2009). Meski begitu, Rizal dinilai tidak diperhitungkan SBY sebelum diangkat menjadi menteri.
Pernyataan JK itu sekaligus merespons pernyataan yang disampaikan Rizal dalam sesi wawancara dengan Karni Ilyas melalui akun Youtube yang dipublikasi pada 23 Oktober 2020 lalu. Dalam kesempatan itu, Rizal mengutarakan bahwa JK adalah sosok yang menjegalnya saat ingin diangkat sebagai Menteri Keuangan dan Menteri BUMN di masa SBY.
(Baca Juga: Emak-emak Taruh Harapan Besar Pada Rizal Ramli untuk Bangkitkan Ekonomi )
Politik sikut-sikutan itu pun berlangsung hingga di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode pertama. Di mana, JK berusaha agar Rizal tidak diangkat sebagai Menteri Perekonomian (Menko Perekonomian).
"(Jokowi) maunya Rizal Ramli jadi Menteri Ekonomi, tapi JK selalu blog saya-kan, JK nggak mau Rizal megang (Menteri) Ekonomi. Di zaman SBY juga, itukan sudah ditandatangani, Rizal (jadi) Menko Ekonomi dijegal sama JK, abis itu SBY pertahankan jadi Menteri Keuangan, dia gak setuju lagi, akhirnya SBY minta Rizal Ramli Menteri BUMN, dia gak setuju lagi, last minute saya ditunjuk Menteri Perindustrian kabinet pertama (SBY), saya menolak itu bukan keunggulan saya," ujar Rizal dalam sesi wawancara tersebut.
Mendengar pernyataan tersebut, JK secara tegas menyebut bila Rizal tidak pernah diperhitungkan oleh SBY pada saat itu. Dia menjelaskan, sebelum susunan Kabinet SBY-JK difinalisasi, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di Kabinet Indonesia Kerja itu dengan sengaja membangun isu ihwal dirinya diangkat sebagai Menkeu dan Menteri BUMN.
Bahkan, Rizal dianggap melakukan lobi-lobi politik untuk memuluskan langkahnya sebagai menteri seperti yang dia inginkan.
"Kenapa tidak disarankan jadi Menteri Keuangan, Dia bikin isu bahwa dia akan jadi Menteri Keuangan atau BUMN, di zamannya Pak SBY dengan saya tahun 2004, (Rizal) lobi ke mana-mana, mau bentuk kabinet, dan seakan-akan dia sudah akan jadi Menteri Keuangan atau Menteri BUMN, dia pilih Menteri keuangan atau BUMN, gak masalah gak ada hubunganya lah," kata JK dikutip, Sabtu (7/11/2020).
(Baca Juga: Di Gedung Darurat, Opung Luhut Puji Daeng Ucu )
Pernyataan JK itu sekaligus merespons pernyataan yang disampaikan Rizal dalam sesi wawancara dengan Karni Ilyas melalui akun Youtube yang dipublikasi pada 23 Oktober 2020 lalu. Dalam kesempatan itu, Rizal mengutarakan bahwa JK adalah sosok yang menjegalnya saat ingin diangkat sebagai Menteri Keuangan dan Menteri BUMN di masa SBY.
(Baca Juga: Emak-emak Taruh Harapan Besar Pada Rizal Ramli untuk Bangkitkan Ekonomi )
Politik sikut-sikutan itu pun berlangsung hingga di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode pertama. Di mana, JK berusaha agar Rizal tidak diangkat sebagai Menteri Perekonomian (Menko Perekonomian).
"(Jokowi) maunya Rizal Ramli jadi Menteri Ekonomi, tapi JK selalu blog saya-kan, JK nggak mau Rizal megang (Menteri) Ekonomi. Di zaman SBY juga, itukan sudah ditandatangani, Rizal (jadi) Menko Ekonomi dijegal sama JK, abis itu SBY pertahankan jadi Menteri Keuangan, dia gak setuju lagi, akhirnya SBY minta Rizal Ramli Menteri BUMN, dia gak setuju lagi, last minute saya ditunjuk Menteri Perindustrian kabinet pertama (SBY), saya menolak itu bukan keunggulan saya," ujar Rizal dalam sesi wawancara tersebut.
Mendengar pernyataan tersebut, JK secara tegas menyebut bila Rizal tidak pernah diperhitungkan oleh SBY pada saat itu. Dia menjelaskan, sebelum susunan Kabinet SBY-JK difinalisasi, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di Kabinet Indonesia Kerja itu dengan sengaja membangun isu ihwal dirinya diangkat sebagai Menkeu dan Menteri BUMN.
Bahkan, Rizal dianggap melakukan lobi-lobi politik untuk memuluskan langkahnya sebagai menteri seperti yang dia inginkan.
"Kenapa tidak disarankan jadi Menteri Keuangan, Dia bikin isu bahwa dia akan jadi Menteri Keuangan atau BUMN, di zamannya Pak SBY dengan saya tahun 2004, (Rizal) lobi ke mana-mana, mau bentuk kabinet, dan seakan-akan dia sudah akan jadi Menteri Keuangan atau Menteri BUMN, dia pilih Menteri keuangan atau BUMN, gak masalah gak ada hubunganya lah," kata JK dikutip, Sabtu (7/11/2020).
(Baca Juga: Di Gedung Darurat, Opung Luhut Puji Daeng Ucu )
tulis komentar anda