Biden Menang, Perang Dagang Bakal Senggang atau Tambah Tegang?
Minggu, 08 November 2020 - 22:05 WIB
(
)
Dia menambahkan, meningkatnya tensi perang dagang disebabkan adanya komentar Joe Biden yang akan bekerja sama dengan sekutu AS untuk menerapkan hal yang sama ke China.
"Dan juga selanjutnya dia akan bekerja sama dengan sekutu AS untuk sama-sama menerapkan trade war kepada China. Jadi, ini kemungkinan besar tensinya akan terus meningkat," sebut dia.
Selain itu, arah kebijakan ekonomi Biden ke depan, diantaranya terkait perjanjian perdagangan yang akan kembali kepada kerja sama regional, yang artinya tidak terlalu banyak kerja sama yang bersifat bilateral.
(Lihat juga grafis: Pelantikan Presiden: Gedung Capitol Persiapkan Panggung Inaugurasi )
Usulan Joe Biden yang lain adalah Buy America Plan, dimana semua yang diproduksi oleh Warga Negara Amerika Serikat dan di Amerika Serikat harus wajib dibeli dan juga masuk ke procurement government.
"Ini kalau bisa melihat akan menaikkan standar 51 persen local content yang saat ini beberapa produk made in America 51 persen sudah local content tapi oleh Biden akan ditingkatkan kembali," katanya.
( )
Andry mengatakan, Joe Biden nantinya akan menggunakan produk yang diproduksi oleh AS untuk pengadaan infrastruktur. Selain itu, untuk program pemulihan ekonomi, Biden akan menerapkan kebijakan membeli barang-barang yang diproduksi di dalam negeri dengan besaran USD400 miliar dan untuk pengembangan teknologi dan R&D sebesar USD300 miliar.
"Sebenarnya ini sama, legacy dari Trump yang pertama adalah trade war dan juga restriksi ekonomi, kemungkinan besar beberapa tahun ke depan kita masih akan mengalami untuk di negara Amerika sendiri. Itu jadi salah satu tantangan buat perdagangan di Indonesia dan Amerika," tuturnya.
Dia menambahkan, meningkatnya tensi perang dagang disebabkan adanya komentar Joe Biden yang akan bekerja sama dengan sekutu AS untuk menerapkan hal yang sama ke China.
"Dan juga selanjutnya dia akan bekerja sama dengan sekutu AS untuk sama-sama menerapkan trade war kepada China. Jadi, ini kemungkinan besar tensinya akan terus meningkat," sebut dia.
Selain itu, arah kebijakan ekonomi Biden ke depan, diantaranya terkait perjanjian perdagangan yang akan kembali kepada kerja sama regional, yang artinya tidak terlalu banyak kerja sama yang bersifat bilateral.
(Lihat juga grafis: Pelantikan Presiden: Gedung Capitol Persiapkan Panggung Inaugurasi )
Usulan Joe Biden yang lain adalah Buy America Plan, dimana semua yang diproduksi oleh Warga Negara Amerika Serikat dan di Amerika Serikat harus wajib dibeli dan juga masuk ke procurement government.
"Ini kalau bisa melihat akan menaikkan standar 51 persen local content yang saat ini beberapa produk made in America 51 persen sudah local content tapi oleh Biden akan ditingkatkan kembali," katanya.
( )
Andry mengatakan, Joe Biden nantinya akan menggunakan produk yang diproduksi oleh AS untuk pengadaan infrastruktur. Selain itu, untuk program pemulihan ekonomi, Biden akan menerapkan kebijakan membeli barang-barang yang diproduksi di dalam negeri dengan besaran USD400 miliar dan untuk pengembangan teknologi dan R&D sebesar USD300 miliar.
"Sebenarnya ini sama, legacy dari Trump yang pertama adalah trade war dan juga restriksi ekonomi, kemungkinan besar beberapa tahun ke depan kita masih akan mengalami untuk di negara Amerika sendiri. Itu jadi salah satu tantangan buat perdagangan di Indonesia dan Amerika," tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda