Tak Melulu Kejar Uang, Pengusaha Harus Bisa Jadi Inspireneur

Minggu, 08 November 2020 - 23:03 WIB
“Selain memiliki komunikasi yang baik, seorang pengusaha juga harus mampu membangun network yang luas sehingga dia bisa mendapatkan banyak peluang. Misalnya dengan ikut masuk ke dalam suatu komunitas seperti Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) ataupun Simac,” terangnya.

( )

Dalam membangun network tersebut, menurutnya kita tidak harus merasa jauh lebih pandai dari yang lain. Malah sebaiknya dengan memiliki banyak jaringan maka semakin banyak pula pembelajaran, informasi, dan wejangan yang bisa didapatkan.

Ketiga, teamwork. Dalam berbisnis, Maya mengatakan bahwa kita tidak dapat bekerja sendiri sehingga dibutuhkan kerja sama atau team work yang solid. "Memiliki superteam yang hebat akan membuat kita menjadi lebih kuat," ujarnya.

Keempat, seorang pengusaha juga harus selalu melakukan yang terbaik dengan memberikan performa yang baik sehingga dapat terlihat bagus di mata kolega. Selain itu yang terpenting ialah jangan pernah berhenti untuk belajar.

( )

“Bisnis itu bukan coba-coba. Bisnis itu membutuhkan fokus dan harus benar-benar lakukan yang terbaik. Entah itu nilainya seribu, sepuluh juta atau seratus miliar, harus sama fokusnya. Itu yang dinamakan do the best. Fokuslah dan lakukan yang terbaik,” terangnya.

Kunci sukses terakhir yang tak kalah penting adalah berserah diri kepada Allah. Artinya, setelah semua yang terbaik dilakukan maka serahkan semuanya kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Maya sangat percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.

“Ketika kita sudah melakukan yang terbaik kemudian gagal, saya tidak pernah mengatakan ini kegagalan tapi justru menjadi pengalaman. Kegagalan itu yang membuat kita terus berproses. Allah pasti akan memberikan yang terbaik pada kita, serahkan semua pada-Nya,” ujar Maya.

(Lihat juga grafis: Sektor Wirausaha Bermunculan, Harapan Baru di Tengah Pandemi )

Sementara itu, Gus Syauqi Ma’ruf Amin menambahkan, Simac terus menggalakkan semangat kemandirian ekonomi kerakyatan berbasis umat di kalangan para santri.

“Tak sedikit diantara para santri yang terus bersemangat untuk menjadi wirausahawan. Maka di sini mereka harus mampu membangun inovasi dan integrasi yang kuat dalam membangun ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Untuk memberikan banyak inspirasi kepada masyarakat, khususnya santriwan dan santriwati dalam membangun ekonomi kerakyatan, Simac menghadirkan Simac TV yang diluncurkan pada Selasa (4/11).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More