Usai Rapat Tujuh Jam tanpa Ngaso, Sri Mulyani 'Curhat' di Instagramnya
Sabtu, 14 November 2020 - 15:59 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tengah pandemi Covid-19 . Capaian kinerja ini disampaikan Sri Mulyani lewat akun sosial media Instagram pribadinya, yakni @smindrawati.
Menurut Sri Mulyani, APBN menjadi instrumen utama untuk merespons pandemi Covid-19. Tak hanya itu, APBN juga menjadi instrumen untuk mendukung pemulihan ekonomi serta menjaga reformasi ke depan. ( BacaEkspor Impor Kontraksi, Akibatnya Neraca Dagang Surplus Terus )
"Sebagai instrumen utama yang merespon pandemi Covid-19, mendukung pemulihan, serta menjaga reformasi ke depan, APBN akan terus dijalankan dengan tata kelola yang baik dengan tetap memaksimalkan manfaatnya untuk masyarakat," tulis akun @smindrawati, Sabtu (14/11/2020).
Dalam postingan tersebut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menyebut pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2020 yang mengalami kondisi pembalikan pada beberapa sektor industri. Hal ini perlu untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan.
"Seiring dengan kondisi pemulihan, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh berbagai lembaga internasional pun meningkat," kata Sri Mulyani.
Dari sisi penerimaan perpajakan masih mengalami kontraksi. Meskipun begitu, dalam situasi pandemi Covid-19 pemerintah berusaha tetap menjaga pengumpulan pajak
"Tetapi juga memberikan insentif yang sangat agresif ke semua sektor. Kebijakan itu dilakukan agar dunia usaha terus memiliki daya tahan yang baik untuk mampu melewati masa pandemi," jelasnya.
Belanja pemerintah pun saat ini terus diakselerasi untuk meringankan beban masyarakat, memperbaiki kondisi ekonomi, dan membangun fondasi kuat untuk ekonomi Indonesia di masa depan. Pelaksanaan berbagai program PEN juga sudah diakselerasi, terlihat dari realisasi PEN di kuartal ketiga yang semakin meningkat. ( Baca juga:Haram Hukumnya, Duduk-Duduk dengan Orang yang Minum Arak )
Menurut Sri Mulyani, APBN menjadi instrumen utama untuk merespons pandemi Covid-19. Tak hanya itu, APBN juga menjadi instrumen untuk mendukung pemulihan ekonomi serta menjaga reformasi ke depan. ( BacaEkspor Impor Kontraksi, Akibatnya Neraca Dagang Surplus Terus )
"Sebagai instrumen utama yang merespon pandemi Covid-19, mendukung pemulihan, serta menjaga reformasi ke depan, APBN akan terus dijalankan dengan tata kelola yang baik dengan tetap memaksimalkan manfaatnya untuk masyarakat," tulis akun @smindrawati, Sabtu (14/11/2020).
Dalam postingan tersebut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menyebut pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2020 yang mengalami kondisi pembalikan pada beberapa sektor industri. Hal ini perlu untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan.
"Seiring dengan kondisi pemulihan, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh berbagai lembaga internasional pun meningkat," kata Sri Mulyani.
Dari sisi penerimaan perpajakan masih mengalami kontraksi. Meskipun begitu, dalam situasi pandemi Covid-19 pemerintah berusaha tetap menjaga pengumpulan pajak
"Tetapi juga memberikan insentif yang sangat agresif ke semua sektor. Kebijakan itu dilakukan agar dunia usaha terus memiliki daya tahan yang baik untuk mampu melewati masa pandemi," jelasnya.
Belanja pemerintah pun saat ini terus diakselerasi untuk meringankan beban masyarakat, memperbaiki kondisi ekonomi, dan membangun fondasi kuat untuk ekonomi Indonesia di masa depan. Pelaksanaan berbagai program PEN juga sudah diakselerasi, terlihat dari realisasi PEN di kuartal ketiga yang semakin meningkat. ( Baca juga:Haram Hukumnya, Duduk-Duduk dengan Orang yang Minum Arak )
Lihat Juga :
tulis komentar anda