Sumbawa Pantas Jadi Sentra Pakan Ternak Nasional

Jum'at, 27 November 2020 - 18:45 WIB
"Nah dengan demikian, maka produksi ataupun pertumbuhan sapi bisa menjadi lebih baik lagi saat ini kalau kita lihat tahun demi tahun sapi yang diperdagangkan itu bobotnya semakin kecil. Jika 2 tahun yang lalu itu kita masih melihat sapi-sapi dengan bobot 300 kg lebih diperdagangkan, di daerah Jabodetabek ataupun Jawa ya tetapi makin ke sini makin kecil," tuturnya.

(Baca Juga: Mentan Dorong Ekspor Pakan Ternak Tembus Asia hingga Eropa )

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Prof Dwi Andreas di kesempatan lain mengatakan, calon kepala daerah bisa saja memiliki program sentra pakan ternak. Namun ia mengingatkan, salah satu tugas utama adalah menyambungkan konsumen dan produsen.

Andreas berharap sebelum membuat program, kepala daerah harus mempelajari kebutuhan dan kemampuan produksi di wilayah tersebut.

"Kalau kita bicara peternakan (unggas dan lain-lain) konsumennya ada di Jawa sekitar 80 persen, apapun program nantinya jangan merugikan sedulur tani, jangan sampai petani disuruh tanam, sudah banyak, jualnya kemana, ini yang banyak tidak dipahami," ujarnya.

Ia berharap, ide-ide yang ada tidak hanya bagus di awal namun saat dilaksanakan terbentur berbagai persoalan. Guru Besar IPB ini menambahkan, kekurangan-kekurangan pemerintah daerah sebelumnya jangan sampai diulangi lagi.

"Dulu kan diminta tanam jagung semua, kenyataan harga jagung malah drop, ini karena demandnya tidak cukup. Lalu kepala daerah jangan lepas tangan, makanya harus direncanakan dengan baik ide-ide yang ada dan masuk akal, tanam apapun bukan hanya jagung, biasanya diawal diberi subsidi, pupuk dan lainnya, tapi sudah panen, jual ke mana?" tuturnya.

Menjadikan Sumbawa sebagai sentra pakan ternak, menjadi program yang diusung Jarot-Mokhlis. Calon Bupati Sumbawa Syafaruddin Jarot mempunyai strategi untuk menambah nilai tambah jagung bagi ekonomi daerah, yaitu menjadikan wilayah tersebut sebagai sentra pakan ternak.

Menurutnya, pakan harus dijaga agar bisa memberikan nilai tambah dan membuat kestabilan harga di Sumbawa. "Kami akan mendorong terbentuknya atau terciptanya industri berbasis pertanian. Kita ketahui bahwa jagung saat ini 90 persen lebih dikirim ke luar daerah dengan harga yang terus menurun. Karena itu, untuk mempertahankan atau meningkatkan harga kami akan melakukan mendorong agar industri ada di Sumbawa," katanya.

Dengan adanya industri di Sumbawa, kata dia, maka nilai jual akan lebih baik. Setelah itu akan mendorong terciptanya lapangan kerja. "Dan juga akan menciptakan Sumbawa sebagai gudang pakan ternak untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai tambah terhadap produksi jagung," tuturnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More