Meski Pandemi Milenial Bisa Berinvestasi Sembari Rebahan
Senin, 30 November 2020 - 23:36 WIB
JAKARTA - Jari Anisa Gita Putri (25) tampak cekatan memainkan layar telepon selulernya. Dengan cepat dia memencet tombol-tombol di aplikasi salah satu sekuritas yang sudah terpasang di telpon pintar Samsung Galaxy Note 20 Ultra yang baru dibelinya sebulan yang lalu. Raut wajahnya tampak serius, bahkan terkadang tak ada kedipan di matanya saat memainkan layar smartphone-nya. ”Harga saham lagi murah, saatnya nambah lagi nih,”ujar Gita kepada teman sekantornya Fajar Al Jufri (27) Senin (30/11/2020).
(Baca Juga : Biar Nggak Salah, Nih 5 Istilah bagi Investor Saham Pemula )
Antusiasme Gita membuat Fajar penasaran. Maklum, meskipun lebih senior, namun Fajar mengaku tak tahu seluk beluk berinvestasi di pasar modal . ”Saya enggak terlalu mengerti, selama ini uang habis buat jajan. Tolong ajari dong Git,”pintanya. Dua anak muda itu bekerja di kantor yang sama, di perusahaan real estate di kawasan Serpong, Tangerang, Banten. Jika Gita tinggal di Karawaci, di rumah yang sudah dibelinya secara kredit, lain halnya dengan Fajar. Anak muda berkacamata ini masih tinggal bersama orang tuanya di kawasan Cimone, Tangerang. Perbedaan lainnya, Fajar, lebih memilih menghabiskan uangnya untuk konsumtif, sedangkan Gita lebih memilih berinvestasi.
Bagi Gita, berinvestasi saat berusia muda memiliki banyak keuntungan. Sebab, dia bisa merencanakan kehidupannya sejak dini. ”Saya pilih emas dan saham , setiap gajian ada yang saya sisihkan untuk beli emas dan saham ,”ungkapnya. Awalnya, Gita beranggapan bahwa berinvestasi saham membutuhkan modal yang sangat besar. Kenyataanya, saat ini berinvestasi saham hanya perlu dana ratusan ribu rupiah saja. ”Bahkan harga satu lembar perusahaan blue chip jauh lebih murah dari segelas kopi merek terkenal,”cetusnya. Yang paling menyenangkan dari berinvestasi di pasar saham, lanjut Gita, dia bisa melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun. ”Bahkan kadang saya melakukan transaksi jual atau beli sembari rebahan saat sedang work from home,”ungkapnya.
(Baca Juga : Tabungan Anak Bikin Wanita Cantik Ini Tertarik Investasi Saham Syariah )
Bagi Gita, potensi keuntungan yang dilakukan oleh golongan seusianya akan berbeda dengan keuntungan yang dihasilkan dari investasi oleh orang yang berumur 40 tahunan. Keuntungan tersebut tidak selalu tentang uang. Bagi dia, dengan berinvestasi sejak muda, dirinya memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempelajari platform investasi yang sesuai dengan kebutuhannya, serta memberikan imbal hasil yang besar. ”Saya beli smartphone terbaru juga dari keuntungan investasi di saham,”kata Gita.
Dia mengungkapkan, saat pertama kali bekerja pada empat tahun silam, gaji yang didapatkan habis untuk menyenangkan dirinya saja. Namun, sejak dua tahun terakhir dia sadar bahwa uang yang didapatkan banyak yang terbuang sia-sia. ”Karenanya saya memutuskan berinvestasi dan memilih saham. Dengan berinvestasi saya bisa lebih disiplin menyisihkan sebagian gaji untuk masa depan,”urainya. Gita mengaku mendapat untung lumayan besar dari berinvestasi di saham PT Bank BRI Syariah, Tbk. (BRIS) . Gita pun memberikan saran kepada milenial lainnya yang berinvestasi di saham agar memperhatikan kinerja dan prospek perusahaan. ”Kalau saya lebih senang beli saham perusahaan BUMN, lebih tenang,”katanya.
(Baca Juga : Simak Keuntungan Investasi Saham dan Obligasi )
Senada dengan Gita, William Octavianus (29) merasakan pentingnya melakukan investasi sejak dini. Pria yang sudah memiliki dua orang anak ini menilai, berinvestasi sejak usia muda sangat penting bagi masa depan dirinya dan anak-anaknya. ”Semakin tua tentu semakin banyak tantangannya. Karena itu, saya memutuskan berinvestasi di saham dan reksadana sejak lima tahun lalu,”tuturnya. Dengan berinvestasi di pasar modal, lanjut Willy, sapaan akrabnya, dirinya tak perlu khawatir lagi jika suatu saat sudah tidak produktif. ”Karena sudah memiliki investasi yang bisa saya jadikan pegangan saat ada kebutuhan mendadak. Saham kan bisa dijual kapan saja,”tuturnya.
(Baca Juga : Biar Nggak Salah, Nih 5 Istilah bagi Investor Saham Pemula )
Antusiasme Gita membuat Fajar penasaran. Maklum, meskipun lebih senior, namun Fajar mengaku tak tahu seluk beluk berinvestasi di pasar modal . ”Saya enggak terlalu mengerti, selama ini uang habis buat jajan. Tolong ajari dong Git,”pintanya. Dua anak muda itu bekerja di kantor yang sama, di perusahaan real estate di kawasan Serpong, Tangerang, Banten. Jika Gita tinggal di Karawaci, di rumah yang sudah dibelinya secara kredit, lain halnya dengan Fajar. Anak muda berkacamata ini masih tinggal bersama orang tuanya di kawasan Cimone, Tangerang. Perbedaan lainnya, Fajar, lebih memilih menghabiskan uangnya untuk konsumtif, sedangkan Gita lebih memilih berinvestasi.
Bagi Gita, berinvestasi saat berusia muda memiliki banyak keuntungan. Sebab, dia bisa merencanakan kehidupannya sejak dini. ”Saya pilih emas dan saham , setiap gajian ada yang saya sisihkan untuk beli emas dan saham ,”ungkapnya. Awalnya, Gita beranggapan bahwa berinvestasi saham membutuhkan modal yang sangat besar. Kenyataanya, saat ini berinvestasi saham hanya perlu dana ratusan ribu rupiah saja. ”Bahkan harga satu lembar perusahaan blue chip jauh lebih murah dari segelas kopi merek terkenal,”cetusnya. Yang paling menyenangkan dari berinvestasi di pasar saham, lanjut Gita, dia bisa melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun. ”Bahkan kadang saya melakukan transaksi jual atau beli sembari rebahan saat sedang work from home,”ungkapnya.
(Baca Juga : Tabungan Anak Bikin Wanita Cantik Ini Tertarik Investasi Saham Syariah )
Bagi Gita, potensi keuntungan yang dilakukan oleh golongan seusianya akan berbeda dengan keuntungan yang dihasilkan dari investasi oleh orang yang berumur 40 tahunan. Keuntungan tersebut tidak selalu tentang uang. Bagi dia, dengan berinvestasi sejak muda, dirinya memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempelajari platform investasi yang sesuai dengan kebutuhannya, serta memberikan imbal hasil yang besar. ”Saya beli smartphone terbaru juga dari keuntungan investasi di saham,”kata Gita.
Dia mengungkapkan, saat pertama kali bekerja pada empat tahun silam, gaji yang didapatkan habis untuk menyenangkan dirinya saja. Namun, sejak dua tahun terakhir dia sadar bahwa uang yang didapatkan banyak yang terbuang sia-sia. ”Karenanya saya memutuskan berinvestasi dan memilih saham. Dengan berinvestasi saya bisa lebih disiplin menyisihkan sebagian gaji untuk masa depan,”urainya. Gita mengaku mendapat untung lumayan besar dari berinvestasi di saham PT Bank BRI Syariah, Tbk. (BRIS) . Gita pun memberikan saran kepada milenial lainnya yang berinvestasi di saham agar memperhatikan kinerja dan prospek perusahaan. ”Kalau saya lebih senang beli saham perusahaan BUMN, lebih tenang,”katanya.
(Baca Juga : Simak Keuntungan Investasi Saham dan Obligasi )
Senada dengan Gita, William Octavianus (29) merasakan pentingnya melakukan investasi sejak dini. Pria yang sudah memiliki dua orang anak ini menilai, berinvestasi sejak usia muda sangat penting bagi masa depan dirinya dan anak-anaknya. ”Semakin tua tentu semakin banyak tantangannya. Karena itu, saya memutuskan berinvestasi di saham dan reksadana sejak lima tahun lalu,”tuturnya. Dengan berinvestasi di pasar modal, lanjut Willy, sapaan akrabnya, dirinya tak perlu khawatir lagi jika suatu saat sudah tidak produktif. ”Karena sudah memiliki investasi yang bisa saya jadikan pegangan saat ada kebutuhan mendadak. Saham kan bisa dijual kapan saja,”tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda