Menelisik Rekam Jejak Raksasa Bisnis Alibaba dan Jack Ma di Indonesia
Selasa, 05 Januari 2021 - 13:55 WIB
JAKARTA - Ketika nasib Jack Ma belum diketahui setelah dikabarkan menghilang setelah melayangkan kritik terhadap sistem regulasi keuangan China. Ternyata Jack Ma yang dikenal dengan raksasa bisnisnya Alibaba mempunyai hubungan dengan Indonesia.
Investasi Alibaba di Indonesia rupanya tak hanya di startup dan e-commerce. Saham sejumlah perusahaan di sektor perbankan dan logistik sudah dikantongin.
(Baca Juga: Jack Ma, Kamu Di Mana? )
Bisnis pertama Jack Ma yang diluncurkan pada 1999 menjadi awal kesuksesannya. Sebelum menjadi raksasa e-commerce seperti saat ini, Alibaba merupakan marketplace untuk B to B berukuran kecil dan sedang. Tapi kini, Alibaba telah memiliki 1 juta pengguna dan mendapatkan suntikan dana dari perusahaan dunia seperti Goldman Sachs and SoftBank.
Kesuksesan Alibaba membawanya berhasil melantai di New York Stock Exchange pada 2014 dan meraup USD25 miliar pada initial public offering/IPO. Meskipun pemain e-commerce baru di China bermunculan seperti JD.com (JD) dan Pinduoduo (PDD), Alibaba tetap menjadi situs e-commerce teratas di China dengan lebih dari 50% pangsa pasar.
Menurut peringkat dari Alexa.com, Taobao dan Tmall adalah situs web ke-9 dan ke-3 yang paling banyak dikunjungi di dunia. Alibaba kini telah memiliki puluhan juta pengguna yang tersebar di lebih dari 190 negara dan menjadi e-commerce dengan pertumbuhan tercepat dunia.
Dilansir berbagai sumber, tidak sekadar dikenal sebagai perusahaan e-commerce. Perusahaan yang didirikan Jack Ma pada 4 April 1999 itu sekarang sudah menjelma menjadi investor startup dan finansial yang jaringannya meluas. Bahkan rekam jejak bisnis Jack Ma berada di banyak negara, termasuk Indonesia.
(Baca Juga: Jack Ma Tak Jelas Nasibnya, Ekonom Ini Ingatkan Soal Kritikan ke Pemerintah )
Pasar luar negeri utama Alibaba ada di Asia Tenggara. Grup Alibaba telah melakukan pergerakan bisnis mereka di Indonesia sejak 2015 lalu, seperti investasi, ekspansi hingga akuisisi. Perusahaan yang digawangi Jack Ma ini tidak hanya bergerak di bidang e-commerce, Alibaba juga merambah bidang logistik, hingga fintech (teknologi finansial).
Pada 17 Agustus 2017, Tokopedia mengumumkan perolehan investasi senilai USD1,1 miliar atau setara Rp14 triliun dari Alibaba. Selain menanam saham di Tokopedia, pada April 2016, Jack Ma mengakuisisi 67% saham Lazada yang berbasis di Asia Tenggara senilai USD1 miliar atau sekitar Rp1 triliun.
Tidak berhenti sampai disitu kali ini menyasar perusahaan logistik J&T Express, pada 9 Mei 2017, Alibaba dan J&T Express melakukan kerjasama menghasilkan anak perusahaan J&T Alibaba. Lalu investasi di layanan uang elektronik, True Money. Lalu ada juga kabar bahwa Alibaba tengah melakukan pembicaraan investasi ke OVO dan Dana.
Investasi Alibaba di Indonesia rupanya tak hanya di startup dan e-commerce. Saham sejumlah perusahaan di sektor perbankan dan logistik sudah dikantongin.
(Baca Juga: Jack Ma, Kamu Di Mana? )
Bisnis pertama Jack Ma yang diluncurkan pada 1999 menjadi awal kesuksesannya. Sebelum menjadi raksasa e-commerce seperti saat ini, Alibaba merupakan marketplace untuk B to B berukuran kecil dan sedang. Tapi kini, Alibaba telah memiliki 1 juta pengguna dan mendapatkan suntikan dana dari perusahaan dunia seperti Goldman Sachs and SoftBank.
Kesuksesan Alibaba membawanya berhasil melantai di New York Stock Exchange pada 2014 dan meraup USD25 miliar pada initial public offering/IPO. Meskipun pemain e-commerce baru di China bermunculan seperti JD.com (JD) dan Pinduoduo (PDD), Alibaba tetap menjadi situs e-commerce teratas di China dengan lebih dari 50% pangsa pasar.
Menurut peringkat dari Alexa.com, Taobao dan Tmall adalah situs web ke-9 dan ke-3 yang paling banyak dikunjungi di dunia. Alibaba kini telah memiliki puluhan juta pengguna yang tersebar di lebih dari 190 negara dan menjadi e-commerce dengan pertumbuhan tercepat dunia.
Dilansir berbagai sumber, tidak sekadar dikenal sebagai perusahaan e-commerce. Perusahaan yang didirikan Jack Ma pada 4 April 1999 itu sekarang sudah menjelma menjadi investor startup dan finansial yang jaringannya meluas. Bahkan rekam jejak bisnis Jack Ma berada di banyak negara, termasuk Indonesia.
(Baca Juga: Jack Ma Tak Jelas Nasibnya, Ekonom Ini Ingatkan Soal Kritikan ke Pemerintah )
Pasar luar negeri utama Alibaba ada di Asia Tenggara. Grup Alibaba telah melakukan pergerakan bisnis mereka di Indonesia sejak 2015 lalu, seperti investasi, ekspansi hingga akuisisi. Perusahaan yang digawangi Jack Ma ini tidak hanya bergerak di bidang e-commerce, Alibaba juga merambah bidang logistik, hingga fintech (teknologi finansial).
Pada 17 Agustus 2017, Tokopedia mengumumkan perolehan investasi senilai USD1,1 miliar atau setara Rp14 triliun dari Alibaba. Selain menanam saham di Tokopedia, pada April 2016, Jack Ma mengakuisisi 67% saham Lazada yang berbasis di Asia Tenggara senilai USD1 miliar atau sekitar Rp1 triliun.
Tidak berhenti sampai disitu kali ini menyasar perusahaan logistik J&T Express, pada 9 Mei 2017, Alibaba dan J&T Express melakukan kerjasama menghasilkan anak perusahaan J&T Alibaba. Lalu investasi di layanan uang elektronik, True Money. Lalu ada juga kabar bahwa Alibaba tengah melakukan pembicaraan investasi ke OVO dan Dana.
(akr)
tulis komentar anda