Bu Risma Buka-bukaan Soal Kenapa Penyaluran Bansos Gagal 100% di 2020
Rabu, 13 Januari 2021 - 15:40 WIB
JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat realisasi bantuan sosial (Bansos) di tahun 2020 hanya mencapai 97,09%. Terkait hal itu, Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini mengungkapkan, penyebab kenapa realisasi bansos yang tidak mencapai target.
Sebagai informasi, realiasi anggaran bansos pada 2020 mencapai Rp123 Triliun dari pagu anggaran Kemensos yang sebesar Rp127 triliun. Terdapat lima faktor yang menyebabkan bansos tidak terealisasi penuh.
Pertama, kurang tercapainya target realisasi program kartu sembako yang mana tidak lengkapnya data dan menyebabkan bank Himbara selaku penyaluran bansos tunai kesulitan.
"Data yang tidak lengkap menyebabkan gagal setting wallet sehingga membuat Himbara tidak berhasil menyalurkan bansos," ujar Risma dalam rapat virtual dengan DPR, Rabu (13/1/2021).
Lalu, kedua kurangnya tercapainya bansos tunai yang disebabkan kondisi geografis yang sulit di beberapa wilayah, sehingga memakan waktu yang lama. Faktor ketiga adalah kendala bantuan sosial sembako jabodetabek yakni terdapat masalah dalam transportasi atau jasa angkut.
Sedangkan faktor ke empat bansos beras tidak terealisasi dikarenakan kondisi cuaca di beberapa wilayah yang cukup ekstrem. Sehingga terjadi penundaan di beberapa wilayah. Dan yang terkahir kendala bansos program keluarga harapan (PHK) banyak data yang tidak valid.
"Ada fata KPM yang non eligible," tandasnya.
Sebagai informasi, realiasi anggaran bansos pada 2020 mencapai Rp123 Triliun dari pagu anggaran Kemensos yang sebesar Rp127 triliun. Terdapat lima faktor yang menyebabkan bansos tidak terealisasi penuh.
Pertama, kurang tercapainya target realisasi program kartu sembako yang mana tidak lengkapnya data dan menyebabkan bank Himbara selaku penyaluran bansos tunai kesulitan.
"Data yang tidak lengkap menyebabkan gagal setting wallet sehingga membuat Himbara tidak berhasil menyalurkan bansos," ujar Risma dalam rapat virtual dengan DPR, Rabu (13/1/2021).
Lalu, kedua kurangnya tercapainya bansos tunai yang disebabkan kondisi geografis yang sulit di beberapa wilayah, sehingga memakan waktu yang lama. Faktor ketiga adalah kendala bantuan sosial sembako jabodetabek yakni terdapat masalah dalam transportasi atau jasa angkut.
Sedangkan faktor ke empat bansos beras tidak terealisasi dikarenakan kondisi cuaca di beberapa wilayah yang cukup ekstrem. Sehingga terjadi penundaan di beberapa wilayah. Dan yang terkahir kendala bansos program keluarga harapan (PHK) banyak data yang tidak valid.
"Ada fata KPM yang non eligible," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda