Kiai Ma'ruf: RI Jangan Cuma Jadi Penikmat Produk Halal
Kamis, 04 Maret 2021 - 13:32 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong industri halal dalam negeri agar bisa bersaing di kancah internasional. Apalagi, pemerintah juga sudah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 28 tahun 2020.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, ada beberapa alasan mengapa industri halal perlu untuk terus didorong. Salah satunya adalah karena Indonesia merupakan pasar yang cukup besar. Apalagi jumlah penduduk Indonesia juga merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Ditambah, jumlah penduduk Indonesia yang besar ini juga mayoritas beragama muslim.
"Kenapa industri halal harus didorong, karena potensi kita besar sebagai umat dengan bangsa yang mayoritas muslim 78%," ujarnya dalam acara Potensi Wakaf Besar, Tapi Literasinya Rendah secara virtual, Kamis (4/3/2021).
Dengan potensi yang begitu besar, Ma’ruf Amin sangat menyayangkan jika Indonesia masih sebatas menjadi konsumen terbesar di dunia. Sementara untuk produsen terbesar justru datang dari negara non muslim seperti Brazil hingga Australia. "Dengan potensi ekonomi yang besar ini kita baru jadi konsumen halal terbesar di dunia belum menjadi produsen. Produsenya justru negara non muslim seperti Brazil nomor 1, nomor 2-nya Australia dan lain-lain," ucapnya.
Oleh karena itu, Ma’ruf Amin meminta agar potensi produk halal harus bisa dikembangkan. Sehingga potensi pasar yang dimiliki oleh Indonesia bisa dimanfaatkan dengan maksimal. "Karena itu potensi produk halal ini harus kita kembangkan. Pasarnya juga besar baik nasional maupun global karena itu ini salah satu komitmen pemerintah untuk didorong potensi," kata Ma’ruf.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, ada beberapa alasan mengapa industri halal perlu untuk terus didorong. Salah satunya adalah karena Indonesia merupakan pasar yang cukup besar. Apalagi jumlah penduduk Indonesia juga merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Ditambah, jumlah penduduk Indonesia yang besar ini juga mayoritas beragama muslim.
"Kenapa industri halal harus didorong, karena potensi kita besar sebagai umat dengan bangsa yang mayoritas muslim 78%," ujarnya dalam acara Potensi Wakaf Besar, Tapi Literasinya Rendah secara virtual, Kamis (4/3/2021).
Dengan potensi yang begitu besar, Ma’ruf Amin sangat menyayangkan jika Indonesia masih sebatas menjadi konsumen terbesar di dunia. Sementara untuk produsen terbesar justru datang dari negara non muslim seperti Brazil hingga Australia. "Dengan potensi ekonomi yang besar ini kita baru jadi konsumen halal terbesar di dunia belum menjadi produsen. Produsenya justru negara non muslim seperti Brazil nomor 1, nomor 2-nya Australia dan lain-lain," ucapnya.
Oleh karena itu, Ma’ruf Amin meminta agar potensi produk halal harus bisa dikembangkan. Sehingga potensi pasar yang dimiliki oleh Indonesia bisa dimanfaatkan dengan maksimal. "Karena itu potensi produk halal ini harus kita kembangkan. Pasarnya juga besar baik nasional maupun global karena itu ini salah satu komitmen pemerintah untuk didorong potensi," kata Ma’ruf.
(nng)
tulis komentar anda