Bisnis di Rumah Cara UMKM dan Informal Bangkit di Tengah Krisis Corona

Sabtu, 18 April 2020 - 10:34 WIB
Bahkan, selain pelaku UMKM, sejumlah warga juga mulai memproduksi masker untuk dipasarkan. Tak pelak, kini mulai ditemukan penjual masker di pinggir jalan dengan harga mulai Rp5.000 hingga Rp100.000.

Selain masker, sejumlah perajin bordir di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, juga mulai pindah objek dengan memproduksi alat pelindung diri (APD) untuk tim medis. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Magelang merangkul sejumlah perajin lokal untuk memproduksi APD.

Selain masker, sejumlah produk dari bahan alami juga bisa didapati di tengah mewabahnya Covid-19. Misalnya, empon-empon yang disebut-sebut bisa membantu meredam persebaran Covid-19. Alhasil, banyak orang yang mulai kembali mengonsumsi ramuan-ramuan tradisional seperti ramuan kunyit, temulawak, dan jahe. Begitu juga pembuatan hand sanitizer kini makin marak di masyarakat. Semua itu sebagai upaya agar produktivitas masyarakat tidak mati di tengah adanya kebijakan pembatasan sosial.

Pengamat sosial Devie Rahmawati menilai, ?kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bagi para pelaku usaha ini sudah baik, tetapi perlu diperhatikan juga bahwa kebijakan ini sebaiknya bukan hanya diterapkan bagi mereka yang terdampak langsung Covid-19.

"Seharusnya, penerapannya bisa dilakukan secara merata untuk semua usaha yang terdampak dalam beberapa waktu ke depan. Adanya kebijakan tersebut menjadi satu bukti bahwa negara hadir untuk membantu masyarakat supaya perekonomian tetap berjalan," ungkap wanita yang juga dosen dan peneliti tetap program Vokasi Humas Universitas Indonesia.

Menurut Devie, kebijakan tersebut untuk menjaga kestabilan ekonomi negara mengingat UMKM sebagai penggerak ekonomi yang memiliki peran besar.

Agar UMKM bisa terus berjalan dan berproduksi dengan baik, para pelaku usaha ini bisa memanfaatkan platform digital untuk mempertahankan usahanya di tengah perlemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Adanya kondisi seperti ini membuat para pelaku UMKM, khususnya bagi mereka yang belum memaksimalkan platfo?rm digital bisa mulai belajar dan memanfaatkannya dengan baik," katanya.

Devie menambahkan, penggunaan teknologi tersebut bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti melakukan komunikasi bisnis melalui whatsapp, telegram, atau menawarkan kepada lingkungan terdekat melalui daring.

Kebijakan pemerintah terkait work from home (WFH) atau bekerja dari rumah menjadi angin segar, salah satunya bagi UMKM yang bergerak di sektor kuliner. "Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah pangan. Kebijakan ini menjadi potensi bagi pelaku usaha kuliner untuk membuka dan terus mempertahankan aktivitas penjualan pada masa ini. Tentunya kolaborasi dengan layanan transportasi online dam memaksimalkan pemasaran melalui digital," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More