Pengembangan DSP Borobudur Kedepankan Aspek Pelestarian

Sabtu, 13 Maret 2021 - 11:11 WIB


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, pemerintah terus berupaya mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur sebagai bagian dari lima DPSP.

Hal ini diwujudkan dengan mengimplementasikan konsep pariwisata berkualitas, mulai dari aspek aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi, dan ancillary.

Memnurut Luhut, masalah utama yang terjadi pada Candi Borobudur saat ini adalah tekanan besar terhadap strukturnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan wisatawan candi, yang mencapai 8.000 orang per hari pada 2019.



Sementara, hasil studi Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bahwa idealnya Candi Borobudur hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung setiap harinya.

“Saat ini pemerintah tengah melakukan penajaman dan penerapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-Prambanan untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur menjadi pariwisata berkualitas,” jelas Menko Luhut.

Untuk memastikan agar dampak pelestarian Candi Borobudur berkelanjutan, juga akan melibatkan masyarakat secara aktif. Salah satunya peran mahasiswa, untuk memperdalam studi kawasan Borobudur sehingga tumbuh sense of belonging terhadap kawasan ini.

Luhut melanjutkan, pemerintah akan menyiapkan kawasan Candi Borobudur menjadi laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menambahkan, Candi Borobudur menyandang beberapa status, yaitu Warisan Dunia, Kawasan Cagar Budaya peringkat nasional, Kawasan Strategis Nasional, Obyek Vital Nasional, dan terakhir sebagai salah satu DPSP.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More