Airlangga: 1,5 Juta Orang Nekat Terobos Penyekatan Mudik
Sabtu, 15 Mei 2021 - 17:00 WIB
JAKARTA - Pemerintah mencatat masih banyak masyarakat yang nekat menerobos penyekatan mudik . Padahal, pemerintah telah melarang masyarakat melakukan perjalanan mudik maupun ke luar kota pada lebaran tahun ini.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menyebutkan ada sekitar 1,5 juta pemudik nekat melakukan ke kampung halam atau ke luar kota. "Data awal yang mudik ada 17 juta dengan operasi ketupat dan penyekatan 1,5 juta memaksa mudik," kata Airlangga dalam video virtual, Sabtu (15/5/2021).
Pihaknya saat ini terus berkoordinasi untuk menyiapkan bagi para pemudik yang melakukan perjalan balik ke Jabodetabek. Di antranya, memberikan ruang isolasi dan melakukan tes antigen bagi pemudik yang kembali ke Jabodetabek. "Kebijakan yang diambil yakni memberlakukan PPKM Mikro, kalau di tes positif segera dilakukan isolasi. Tes akan dilakukan di beberapa titik," jelasnya.
Dia menandaskan bahwa akan terus menurunkan kurva positif Covid-19. Hal tersebut dikarenakan untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 saat mobilitas aktif. "Yang kita cegah yaitu adanya lonjakan mobilitas pasca mudik dan pemerintah mengambil langkah melakukan tracking dan tes antigen di 21 lokasi provinsi di Indonesia," tandas dia.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menyebutkan ada sekitar 1,5 juta pemudik nekat melakukan ke kampung halam atau ke luar kota. "Data awal yang mudik ada 17 juta dengan operasi ketupat dan penyekatan 1,5 juta memaksa mudik," kata Airlangga dalam video virtual, Sabtu (15/5/2021).
Baca Juga
Pihaknya saat ini terus berkoordinasi untuk menyiapkan bagi para pemudik yang melakukan perjalan balik ke Jabodetabek. Di antranya, memberikan ruang isolasi dan melakukan tes antigen bagi pemudik yang kembali ke Jabodetabek. "Kebijakan yang diambil yakni memberlakukan PPKM Mikro, kalau di tes positif segera dilakukan isolasi. Tes akan dilakukan di beberapa titik," jelasnya.
Dia menandaskan bahwa akan terus menurunkan kurva positif Covid-19. Hal tersebut dikarenakan untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 saat mobilitas aktif. "Yang kita cegah yaitu adanya lonjakan mobilitas pasca mudik dan pemerintah mengambil langkah melakukan tracking dan tes antigen di 21 lokasi provinsi di Indonesia," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda