Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Menkes: Lebih Baik Ekonomi Maju Perlahan
Selasa, 13 Juli 2021 - 10:09 WIB
JAKARTA - Pemerintah dikabarkan tengah menyiapkan skenario untuk memperpanjang program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama 4-6 minggu menyusul kasus Covid-19 yang masih tinggi.
Jika berkaca pada kebijakan pembatasan sebelumnya, penekanan laju mobilitas dipastikan berimbas pada perekonomian nasional dan daerah. Hal itu diamini oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Namun, dia mengatakan lebih baik ekonomi maju secara bertahap daripada dilakukan pembiaran mobilitas yang justru menyebabkan perburukan kasus Covid-19 dan akhirnya pemulihan ekonomi akan semakin lama.
"(Penekanan laju mobilitas memang) akan mengurangi kontak fisik, akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Tapi, menurut saya lebih baik kita ekonominya maju pelan-pelan selangkah-selangkah, daripada kita mau lari cepat seribu langkah kemudian jatuh, malah tidak bisa jalan lagi berikutnya. Kalau kita sudah merasa aman, prokes berjalan baik, kita maju lima-sepuluh langkah. Itu saya lihat jauh lebih efektif untuk kesinambungan ekonomi negara," ungkapnya dalam sebuah live streaming daring di Jakarta, Senin (12/7/2021).
Menurut Budi, laju pertumbuhan ekonomi juga harus melihat tingkat kesehatan masyarakatnya. Dia memandang bahwa 'kontak fisik' masih menjadi hal utama dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.
Menurut dia, porsi transaksi non-fisik atau daring masih belum mampu mengalahkan kontak fisik dalam setiap aspek ekonomi baik pertukaran barang maupun pekerjaan jasa.
"Jadi contohnya, sehebat apapun kita belajar dengan daring, tetap belum se-efektif luring, seberapa bagus kita bikin seminar daring, tetap tidak se-efektif luring. Apalagi kalau kita belanja daring, tetap belum bisa mengalahkan belanja di mal atau di pasar," terang mantan wakil menteri BUMN itu.
Jika berkaca pada kebijakan pembatasan sebelumnya, penekanan laju mobilitas dipastikan berimbas pada perekonomian nasional dan daerah. Hal itu diamini oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Namun, dia mengatakan lebih baik ekonomi maju secara bertahap daripada dilakukan pembiaran mobilitas yang justru menyebabkan perburukan kasus Covid-19 dan akhirnya pemulihan ekonomi akan semakin lama.
"(Penekanan laju mobilitas memang) akan mengurangi kontak fisik, akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Tapi, menurut saya lebih baik kita ekonominya maju pelan-pelan selangkah-selangkah, daripada kita mau lari cepat seribu langkah kemudian jatuh, malah tidak bisa jalan lagi berikutnya. Kalau kita sudah merasa aman, prokes berjalan baik, kita maju lima-sepuluh langkah. Itu saya lihat jauh lebih efektif untuk kesinambungan ekonomi negara," ungkapnya dalam sebuah live streaming daring di Jakarta, Senin (12/7/2021).
Menurut Budi, laju pertumbuhan ekonomi juga harus melihat tingkat kesehatan masyarakatnya. Dia memandang bahwa 'kontak fisik' masih menjadi hal utama dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.
Menurut dia, porsi transaksi non-fisik atau daring masih belum mampu mengalahkan kontak fisik dalam setiap aspek ekonomi baik pertukaran barang maupun pekerjaan jasa.
"Jadi contohnya, sehebat apapun kita belajar dengan daring, tetap belum se-efektif luring, seberapa bagus kita bikin seminar daring, tetap tidak se-efektif luring. Apalagi kalau kita belanja daring, tetap belum bisa mengalahkan belanja di mal atau di pasar," terang mantan wakil menteri BUMN itu.
tulis komentar anda