Dapat 'Uluran Tangan' Banyak Pihak, Industri Keramik Kembali Bangkit
Rabu, 14 Juli 2021 - 13:27 WIB
Kemudian, pada Industri keramik di wilayah Jawa Timur sebelumnya USD 7,98 per mmBTU turun menjadi USD6 . Alhasil, stimulus ini menjadikan suatu titik balik dari kebangkitan industri keramik.
Selanjutnya yang menjadikan industri keramik bisa meningkatkan utilisasi adalah adanya pelarangan pemakaian produk impor bahan bangunan untuk konstruksi dan properti dari Kementerian PUPR di akhir tahun.
“Ini kami sudah cek di lapangan dan sudah berjalan cukup baik di tahun 2021. Kebanyakan di pemerintahan, terutama. Di Kementerian PUPR semuanya sudah menggunakan bahan bangunan dalam negeri, khususnya produk sanitary maupun genteng yang tergabung di dalam ASAKI,” terangnya.
Selain itu, pendukung lainnya yaitu pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) pada sektor properti yang diperpanjang hingga akhir Desember 2021. Insentif itu menggairahkan pasar properti sehingga meningkatkan permintaan keramik. Ditambah lagi, di bulan Juni industri keramik telah mendapat dukungan oleh Kementerian Perindustrian dengan diberikannya fasilitasi business matching.
Baca juga:Bandung Anggarkan Rp30 M untuk Warga Terdampak PPKM Darurat
“Kami sungguh berterima kasih atas atensi dan dukungan yang luar biasa untuk kemajuan industri keramik dengan memfasilitasi business matching,”ungkapnya.
Pada bulan lalu ASAKI telah menandatangani MoU kerja sama antara ASAKI dengan REI, HIMPERA, dan APERSI. Dari pengembang lokal tersebut tergerak bersama-sama mencintai produk dalam negeri dengan menggunakan produk keramik untuk proyek-proyek mereka.
“Semua itu adalah katalis positif yang membuat kami bisa pulih lebih cepat," tutupnya.
Selanjutnya yang menjadikan industri keramik bisa meningkatkan utilisasi adalah adanya pelarangan pemakaian produk impor bahan bangunan untuk konstruksi dan properti dari Kementerian PUPR di akhir tahun.
“Ini kami sudah cek di lapangan dan sudah berjalan cukup baik di tahun 2021. Kebanyakan di pemerintahan, terutama. Di Kementerian PUPR semuanya sudah menggunakan bahan bangunan dalam negeri, khususnya produk sanitary maupun genteng yang tergabung di dalam ASAKI,” terangnya.
Selain itu, pendukung lainnya yaitu pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) pada sektor properti yang diperpanjang hingga akhir Desember 2021. Insentif itu menggairahkan pasar properti sehingga meningkatkan permintaan keramik. Ditambah lagi, di bulan Juni industri keramik telah mendapat dukungan oleh Kementerian Perindustrian dengan diberikannya fasilitasi business matching.
Baca juga:Bandung Anggarkan Rp30 M untuk Warga Terdampak PPKM Darurat
“Kami sungguh berterima kasih atas atensi dan dukungan yang luar biasa untuk kemajuan industri keramik dengan memfasilitasi business matching,”ungkapnya.
Pada bulan lalu ASAKI telah menandatangani MoU kerja sama antara ASAKI dengan REI, HIMPERA, dan APERSI. Dari pengembang lokal tersebut tergerak bersama-sama mencintai produk dalam negeri dengan menggunakan produk keramik untuk proyek-proyek mereka.
“Semua itu adalah katalis positif yang membuat kami bisa pulih lebih cepat," tutupnya.
(uka)
tulis komentar anda