Ini Jurus Menteri Erick Dongkrak Keuntungan Petani
Senin, 13 September 2021 - 06:52 WIB
Ke depan Arya berharap program ini bisa mencapai target seluas 4 juta hektare seperti yang diharapkan Menteri BUMN. Jika target itu tercapai, para petani akan menjadi sejahtera.
Sementara itu, Senior Project Manager Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, mengatakan bahwa penerapan Program Makmur di Lampung Tengah ini adalah untuk budi daya singkong di atas lahan seluas 30 hektare dan melibatkan 20 orang petani. Dalam kegiatan ini, project leader-nya adalah PT Pusri Palembang.
Di sini para petani peserta program mendapatkan jaminan permodalan, penyediaan pupuk berkualitas, benih dan pestisida, serta mendapatkan konsultasi dari para ahli agronomi.
“Kami juga melakukan kawalan teknologi, bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pendampingan kepada petani agar hasilnya optimal. Selain itu, petani juga mendapatkan jaminan adanya pembeli dengan harga yang menguntungkan," kata Supriyoto.
Salah satu peserta program, Supadman (55), petani yang berdomisili di Kec. Seputih Mataram, mengungkapkan dirinya sangat senang karena mendapatkan banyak manfaat dari program ini. Selain itu, dia juga memperoleh kebutuhan modal, pupuk, pestisida, dan lain-lain dalam bentuk barang.
"Kami juga banyak dibantu PPL (penyuluh pertanian lapangan), diberi pengarahan-pengarahan. Harga jual juga sudah jelas,” akunya.
Di Lampung Tengah, selain budi daya singkong, program Makmur juga akan dilakukan untuk petani padi di Kecamatan Gedung Meneng di atas lahan seluas 492 hektare. Di Kecamatan Natar, Lampung Selatan, untuk budi daya jagung di atas lahan 10 hektare.
“Ini baru awal, kegiatan Makmur di Provinsi Lampung akan terus kami tingkatkan karena memang potensinya sangat besar,” kata Supriyoto.
Sementara itu, Senior Project Manager Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, mengatakan bahwa penerapan Program Makmur di Lampung Tengah ini adalah untuk budi daya singkong di atas lahan seluas 30 hektare dan melibatkan 20 orang petani. Dalam kegiatan ini, project leader-nya adalah PT Pusri Palembang.
Di sini para petani peserta program mendapatkan jaminan permodalan, penyediaan pupuk berkualitas, benih dan pestisida, serta mendapatkan konsultasi dari para ahli agronomi.
“Kami juga melakukan kawalan teknologi, bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pendampingan kepada petani agar hasilnya optimal. Selain itu, petani juga mendapatkan jaminan adanya pembeli dengan harga yang menguntungkan," kata Supriyoto.
Salah satu peserta program, Supadman (55), petani yang berdomisili di Kec. Seputih Mataram, mengungkapkan dirinya sangat senang karena mendapatkan banyak manfaat dari program ini. Selain itu, dia juga memperoleh kebutuhan modal, pupuk, pestisida, dan lain-lain dalam bentuk barang.
Baca Juga
"Kami juga banyak dibantu PPL (penyuluh pertanian lapangan), diberi pengarahan-pengarahan. Harga jual juga sudah jelas,” akunya.
Di Lampung Tengah, selain budi daya singkong, program Makmur juga akan dilakukan untuk petani padi di Kecamatan Gedung Meneng di atas lahan seluas 492 hektare. Di Kecamatan Natar, Lampung Selatan, untuk budi daya jagung di atas lahan 10 hektare.
“Ini baru awal, kegiatan Makmur di Provinsi Lampung akan terus kami tingkatkan karena memang potensinya sangat besar,” kata Supriyoto.
(uka)
tulis komentar anda