Bongkar Pasang Direksi dan Komisaris BUMN, Ternyata Ini Alasan Erick Thohir
Senin, 20 September 2021 - 10:54 WIB
JAKARTA - Bukan rahasia lagi bila Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah melakukan perombakan Dewan Direksi dan Komisaris sejumlah perusahaan pelat merah. Bahkan hingga pekan ketiga September 2021, gonta-ganti manajemen BUMN masih dilakukan.
Erick Thohir lantas membeberkan alasan pergantian tersebut. Menurutnya, pergantian manajemen perseroan didasari atas kinerja atau key performance indicator (KPI), bukan dorongan ketidaksukaan.
"Jadi kita me manage direksi itu bukan suka tidak suka, tetapi karena ini (KPI)," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (20/9/2021).
Selain performance, kata Erick, mengelola perusahaan negara harus didasarkan dengan hati dan keikhlasan. Pemegang saham memang sudah mengenalkan konsep AKHLAK yang merupakan penegasan atas nilai-nilai organisasi.
AKHLAK menjadi nilai yang harus diterapkan Kementerian BUMN dan perseroan. Konsep itu merujuk pada Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Masing-masing nilai memiliki penjabarannya sendiri untuk penerapan kode etik dan kode perilaku yang akan diterapkan pemegang saham dan perusahaan.
"Dan terpenting juga, terlepas dari perubahan yang kita lakukan inikan hati, jadi perubahan yang kita lakukan ini yang penting hati. Kita harus bekerja pakai hati. Karena itu, kita mengenalkan yang namanya pondasi dari kepemimpinan BUMN itu AKHLAK," katanya.
Erick Thohir lantas membeberkan alasan pergantian tersebut. Menurutnya, pergantian manajemen perseroan didasari atas kinerja atau key performance indicator (KPI), bukan dorongan ketidaksukaan.
"Jadi kita me manage direksi itu bukan suka tidak suka, tetapi karena ini (KPI)," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (20/9/2021).
Selain performance, kata Erick, mengelola perusahaan negara harus didasarkan dengan hati dan keikhlasan. Pemegang saham memang sudah mengenalkan konsep AKHLAK yang merupakan penegasan atas nilai-nilai organisasi.
AKHLAK menjadi nilai yang harus diterapkan Kementerian BUMN dan perseroan. Konsep itu merujuk pada Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Masing-masing nilai memiliki penjabarannya sendiri untuk penerapan kode etik dan kode perilaku yang akan diterapkan pemegang saham dan perusahaan.
"Dan terpenting juga, terlepas dari perubahan yang kita lakukan inikan hati, jadi perubahan yang kita lakukan ini yang penting hati. Kita harus bekerja pakai hati. Karena itu, kita mengenalkan yang namanya pondasi dari kepemimpinan BUMN itu AKHLAK," katanya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda