Masuki New Normal, SYL Pastikan Bahan Pokok Aman Terkendali
Kamis, 04 Juni 2020 - 23:32 WIB
JAKARTA - Memasuki masa transisi new normal pandemi Covid-19, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan 11 bahan pokok nasional masih dalam kondisi aman dan terkendali. Bahkan, SYL menegaskan 11 kebutuhan itu berada dibawah pengawasan pemerintah.
"Sampai dengan bulan Juni ini, Alhamdulillah 11 bahan pokok kita dalam kondisi aman. Tinggal bagaimana kita memperhatikan soal pendistribusiannya," ujar SYL saat mengikuti diskusi bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Kamis (4/6/2020).
Adapun 11 bahan pokok yang dimaksud itu diantaranya padi beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng.
Menurut SYL, perkiraan ketersediaan beras saat ini kurang lebih mencapai 21 juta ton dengan prediksi kebutuhan 12 juta ton. Adapun perkiraan stok beras sampai dengan bulan September mendatang mencapai 8,5 juta ton.
"Kami memastikan bahan pangan pokok tidak bersoal, hal itu dibuktikan dengan kita melewati bulan Ramadhan dan hari Lebaran, dengan tidak adanya kenaikan harga yang begitu melonjak," katanya.
Di samping itu, pemerintah juga terus menyiapkan antisipasi kemungkinan adanya kemarau panjang, kemudian siklus 5 tahunan serangan hama dan terjadinya krisis pangan dunia seperti yang disampaikan badan pangan dunia, Food and Agriculture Organization (FAO).
"Untuk itu, kami memiliki tiga strategi dalam mengantisipasi dampak buruk tersebut. Pertama, kami melakukan agenda SOS atau emergency, kemudian agenda temporarty (jangka menengah), dan terakhir agenda permanen (jangka panjang)," katanya.
Ketiga, strategi itu, kata Mentan, diharapkan dapat mendorong dan mempercepat program bantuan sarana produksi dan mengakselerasi produksi pertanian serta mendorong kelancaran distribusi bahan pokok.
"Sampai dengan bulan Juni ini, Alhamdulillah 11 bahan pokok kita dalam kondisi aman. Tinggal bagaimana kita memperhatikan soal pendistribusiannya," ujar SYL saat mengikuti diskusi bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Kamis (4/6/2020).
Adapun 11 bahan pokok yang dimaksud itu diantaranya padi beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng.
Menurut SYL, perkiraan ketersediaan beras saat ini kurang lebih mencapai 21 juta ton dengan prediksi kebutuhan 12 juta ton. Adapun perkiraan stok beras sampai dengan bulan September mendatang mencapai 8,5 juta ton.
"Kami memastikan bahan pangan pokok tidak bersoal, hal itu dibuktikan dengan kita melewati bulan Ramadhan dan hari Lebaran, dengan tidak adanya kenaikan harga yang begitu melonjak," katanya.
Di samping itu, pemerintah juga terus menyiapkan antisipasi kemungkinan adanya kemarau panjang, kemudian siklus 5 tahunan serangan hama dan terjadinya krisis pangan dunia seperti yang disampaikan badan pangan dunia, Food and Agriculture Organization (FAO).
"Untuk itu, kami memiliki tiga strategi dalam mengantisipasi dampak buruk tersebut. Pertama, kami melakukan agenda SOS atau emergency, kemudian agenda temporarty (jangka menengah), dan terakhir agenda permanen (jangka panjang)," katanya.
Ketiga, strategi itu, kata Mentan, diharapkan dapat mendorong dan mempercepat program bantuan sarana produksi dan mengakselerasi produksi pertanian serta mendorong kelancaran distribusi bahan pokok.
(bon)
tulis komentar anda