Penjualan Meningkat, Pradiksi Gunatama Raup Laba Rp38 Miliar
Senin, 09 Mei 2022 - 12:30 WIB
JAKARTA - Kinerja usaha PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), salah satu perusahaan kelapa sawit nasional yang telah 2 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia , semakin kinclong. Jika pada tahun 2020 perseroan mencatat rugi Rp101 miliar, di tahun 2021 mampu membukukan laba sebesar Rp 38 miliar.
Belum lagi dari sisi penjualan meningkat tajam menjadi Rp786 miliar dari Rp475 miliar di tahun 2020 atau mengalami peningkatan sebesar 65%. Berkat kinerja yang baik, harga saham Perseroan juga bergerak positif (strong uptrend) hingga mencapai Rp388 per lembar saham pada penutupan di akhir tahun 2021.
Bahkan, pada Kamis (28/4/2022), harga saham PGUN ditutup di Rp695 per lembar saham, artinya sudah naik hingga 600% lebih jika dibandingkan harga saat penawaran umum perdana pada 7 Juli 2020 yang dibuka pada harga Rp115 per lembar saham.
Direktur Keuangan Pradiksi Gunatama, Tamlikho menyampaikan, pencapaian kinerja perseroan tahun 2021 ini memberikan gambaran lebih jelas bagaimana kokohnya komitmen dari manajemen PGUN untuk mencapai laba bersih Rp38 miliar.
"Dengan perolehan laba bersih di tahun 2021 yang positif, kami sangat optimistis target pada tahun 2022 akan jauh lebih baik," ujar Tamlikho, di Jakarta, Senin (9/5/2022).
Menurut Tamlikho, salah satu faktor pengerek kenaikan laba perseroan yaitu kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude plam oil (CPO). Pada 2021, perseroan telah menandatangani kontrak jangka panjang dengan PT Jhonlin Agro Raya, perusahaan pengolahan biodiesel yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bulan Oktober 2021 lalu. "Targetnya di tahun 2022 dapat menjual CPO sebanyak 70.923 ton, atau senilai Rp 856 miliar," ujar Tamlikho.
Sementara itu, Corporate secretary Pradiksi Gunatama Muhammad Reza menambahkan, sejumlah langkah strategis juga telah dilakukan oleh perusahaan, salah satunya dengan dengan mengakuisisi PT Senabangun Anekapertiwi (SA) di akhir tahun 2021 lalu.
Aksi korporasi tersebut berdampak positif karena dapat menambah produktivitas kelapa sawit dan ditargetkan melakukan tanam baru kelapa sawit di tahun 2022 ini menjadi seluas 850 hektare.
Diharapkan 3 tahun mendatang total area tanam menjadi 24.000 hektare di lokasi HGU Pradiksi Gunatama dan Senabangun Anekapertiwi yang saat ini seluas 38.991,12 hektare. "Dengan berbagi langkah strategis tersebut, diharapkan target laba di tahun 2022 dapat diraih," ucap Reza.
Belum lagi dari sisi penjualan meningkat tajam menjadi Rp786 miliar dari Rp475 miliar di tahun 2020 atau mengalami peningkatan sebesar 65%. Berkat kinerja yang baik, harga saham Perseroan juga bergerak positif (strong uptrend) hingga mencapai Rp388 per lembar saham pada penutupan di akhir tahun 2021.
Bahkan, pada Kamis (28/4/2022), harga saham PGUN ditutup di Rp695 per lembar saham, artinya sudah naik hingga 600% lebih jika dibandingkan harga saat penawaran umum perdana pada 7 Juli 2020 yang dibuka pada harga Rp115 per lembar saham.
Direktur Keuangan Pradiksi Gunatama, Tamlikho menyampaikan, pencapaian kinerja perseroan tahun 2021 ini memberikan gambaran lebih jelas bagaimana kokohnya komitmen dari manajemen PGUN untuk mencapai laba bersih Rp38 miliar.
"Dengan perolehan laba bersih di tahun 2021 yang positif, kami sangat optimistis target pada tahun 2022 akan jauh lebih baik," ujar Tamlikho, di Jakarta, Senin (9/5/2022).
Menurut Tamlikho, salah satu faktor pengerek kenaikan laba perseroan yaitu kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude plam oil (CPO). Pada 2021, perseroan telah menandatangani kontrak jangka panjang dengan PT Jhonlin Agro Raya, perusahaan pengolahan biodiesel yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bulan Oktober 2021 lalu. "Targetnya di tahun 2022 dapat menjual CPO sebanyak 70.923 ton, atau senilai Rp 856 miliar," ujar Tamlikho.
Sementara itu, Corporate secretary Pradiksi Gunatama Muhammad Reza menambahkan, sejumlah langkah strategis juga telah dilakukan oleh perusahaan, salah satunya dengan dengan mengakuisisi PT Senabangun Anekapertiwi (SA) di akhir tahun 2021 lalu.
Aksi korporasi tersebut berdampak positif karena dapat menambah produktivitas kelapa sawit dan ditargetkan melakukan tanam baru kelapa sawit di tahun 2022 ini menjadi seluas 850 hektare.
Diharapkan 3 tahun mendatang total area tanam menjadi 24.000 hektare di lokasi HGU Pradiksi Gunatama dan Senabangun Anekapertiwi yang saat ini seluas 38.991,12 hektare. "Dengan berbagi langkah strategis tersebut, diharapkan target laba di tahun 2022 dapat diraih," ucap Reza.
(nng)
tulis komentar anda