Menparekraf Sandiaga Uno: Desa Wisata Kubah Basirih, Banjarmasin Potensial Kembangkan Wisata Religi

Jum'at, 03 Juni 2022 - 22:21 WIB
Menurut keterangan dari Ketua Pokdarwis Desa Wisata Kubah Basirih, yang juga merupakan cicit dari Habib Basirih, Husin Luthfie, kunjungan wisatawan per hari bisa mencapai antara 5 hingga 10 ribu orang. Biasanya peziarah berasal dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan juga Pulau Jawa.

“Yang paling ramai itu biasanya malam Jumat. Jadi biasanya setelah mereka (para peziarah) salat Maghrib atau Isya, mereka ke sini untuk berdoa bisa sampai jam 4 subuh. Jadi disini itu, makin malam makin ramai,” kata Husin.

Tepat di sekitar Kubah Habib Basirih terdapat makam-makam keluarga Habib Basirih. Menariknya, di sana terdapat sebuah kolam yang dulunya difungsikan sebagai sumur oleh Habib Basirih. Kemudian air kolam tersebut dipercaya memiliki khasiat oleh masyarakat. Para peziarah juga menggunakan air kolam sebagai air wudhu mereka.

“Ya datang kesini salah satunya mereka ingin berwudhu di kolam itu, padahal kami sudah menyiapkan tempat wudhu, tapi orang-orang tetap maunya berwudhu di kolam. Kadang juga mereka mengambil airnya untuk keperluan mandi. Jadi, orang yang sakit katanya dimandiin pake air ini ya alhamdulillah sembuh. Sebetulnya benar atau tidak itu balik lagi ke tiap individu yah, tergantung kepercayaan masing-masing. Tapi banyak juga yang kebetulan sudah merasakan manfaatnya,” jelas Husin.

“Air ini nggak pernah kering, meskipun kemarau. Dan kalau air sungai kan asin, sementara air ini tidak. Jadi banyak orang yang meminum air kolam ini,” ujar Husin.

Selain ziarah, ternyata banyak kegiatan lainnya yang biasa dilakukan oleh masyarakat basirih. Diantaranya Baayun Maulid Nabi, Rebana, Habsi, Hadrah untuk penyambutan tamu. Ada juga budaya asli, dimana masyarakat melakukan kegiatan perdagangan di tepi sungai yang sering disebut dengan pasar terapung.

Pelaku ekonomi kreatif di Desa Kubah Habib Basirih dinilai Menparekraf Sandiaga sangat kreatif dan inovatif. Karena mereka memanfaatkan limbah plastik untuk dijadikan barang-barang yang dapat diperjual-belikan, seperti tas anyaman yang dipercantik dengan kain sasirangan (kain khas Banjarmasin) bekas, lalu ada meja, kursi, karpet hingga gelas hias yang dibuat dengan menggunakan plastik bekas.

Dalam kesempatan yang sama, Menparekraf Sandiaga memberikan bantuan berupa dua set alat hadrah guna mendukung kegiatan warga desa. Menparekraf juga memberikan tempat sampah dan tempat cuci tangan untuk membantu fasilitas CHSE di Desa Wisata Kubah Basirih. Aspek kebersihan menjadi catatan dalam visitasi Menparekraf.

"Kita berikan tempat sampah untuk mendukung CHSE-nya. Karena kebersihan sebagian dari pada iman. Mudah-mudahan dengan hadirnya bantuan tersebut, kualitas destinasi wisata ziarah dapat meningkat. Karena Desa wisata adalah sebuah ujung tombak ekonomi rakyat yang akan membuka lapangan kerja," kata Menparekaf.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More