Wawancara Khusus Founder & CEO Suryanesia Rheza Adhihusada: Efisiensi Biaya Listrik melalui Pemanfaatan Tenaga Surya

Rabu, 31 Agustus 2022 - 20:56 WIB
Bisa menyuplai listrik hingga 20%. Tapi polanya bisa berbeda-beda. Ada beberapa industri yang jam operasionalnya hanya pagi sampai sore, mungkin bisa suplainya lebih banyak lagi. ada juga industri yang 24 jam selama 7 hari, mungkin kecil hanya sekitar 10%.

Artinya, tidak bisa menyuplai seluruh kebutuhan listrik secara penuh?

Benar. Tidak bisa. Lebih pada parallel. Masuknya bersamaan dengan listrik dari PLN. Misalnya, pasokan dari PLN 80%, dari panel surya 20%.

Sistem kerjanya seperti apa sehingga bisa menghemat listrik?

Sistemnya paralel. Karena belum bisa disimpan, maka listrik dari panel dulu yang diserap, baru sisanya dari PLN. Jadi dalam proses produksi, itu bersamaan jalan listriknya dari panel surya dan PLN.

Apakah memungkinkan suplainya dari panel surya bisa mencapai 50%?

Itu masih akan cukup jauh dari sisi teknologinya. Penggunaan pabrik biasanya stabil, misalnya dari jam 8 pagi hingga 6 sore. Kalau PLTS enggak, ada naik turun. Kalau untuk mencapai 50% itu sangat berat. Mungkin maksimal 40%, tapi itu jarang yang bisa sampai segitu. Mungkin bisa 40% kalau baterai sudah mulai ekonomis, nantinya listrik dari panel bisa disimpan dulu untuk digunakan di jam-jam lain. Mungkin kira-kira 5-10 tahun lagi baru baterai bisa ekonomis.

Bagaimana pemanfaatan panel surya dilihat dari kondisi geografis dan iklim di Indonesia?

Pemanfaatan panel di Indonesia sebenarnya sangat bagus. Di Indonesia enaknya ada matahari terus. Beda dengan kondisi musim di Amerika, ada empat musim. Mungkin di pasang miring, dapatnya pas musim winter atau summer. Kalau di Indonesia, dipasang flat atau datar dengan kemiringan 10 derajat bisa dapat semua posisi sinar matahari.

Selama setahun ini, tantangan apa saja yang dihadapi Suryanesia?
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More