Wawancara Khusus Founder & CEO Suryanesia Rheza Adhihusada: Efisiensi Biaya Listrik melalui Pemanfaatan Tenaga Surya
Rabu, 31 Agustus 2022 - 20:56 WIB
Tantangan yang standar buat startup tentunya kami mesti banyak problem solving seperti membawa kepala engineering (teknisi), chief decisical open officer, mulai membangun infrastruktur perusahaannya seperti apa. Beruntungnya, kami sudah punya head of engineering yang telah mengerjakan sekitar 17 Megawatt untuk PLTS atap di Indonesia. Ada juga project manager dari perusahaan kontraktor yang membangun PLTS ini. Dari sisi perizinan, sudah punya afiliasi yang juga sudah lama bekerja sama dengan PLN.
Bagaimana tantangan meyakinkan industri untuk beralih menggunakan panel surya?
Itu susah-susah gampang. Kami tentunya menawarkan penghematan bagi klien. Secara teori, mereka tertarik. Tapi ada perjanjian rental untuk 25 tahun. Jadi seluruh klien ada bertanya, misalnya kalau suatu waktu harus relokasi kantor ke tempat lain, kalau ada gempa besar itu gimana, kalau PLN ada perubahan peraturan itu gimana. Banyak tanda tanya dari klien.
(Baca juga:Komitmen Pengurangan Emisi lewat Pemasangan Solar Panel di Pabrik Baja)
Sebisa mungkin kami meyakinkan klien bahwa seluruh risiko itu sudah kami cover. Misalnya, asuransi kalau ada gempa bumi atau kebakaran. Setiap skenario itu mesti dijelaskan ke klien. Itu sulitnya dan alasanya mengapa belum masuk ke segmen rumah tangga (resident). Karena kalau jelasin satu persatu ke perumahan itu capek.
Berapa jangka waktu sewa sistem panel surya yang diberikan bagi pelanggan?
Jangka pendeknya 10 tahun. Ada juga bisa 15 tahun, 25 tahun. Maksimal 30 tahun masih bisa.
Seperti apa kriteria dalam memilih perusahaan atau industri calon target pelanggan Suryanesia?
Kadang klien yang minta. Kalau bagi kami, asal kliennya bagus, industrinya menjanjikan, bisnisnya bagus, karakter kliennya bagus, kami maunya sepanjang mungkin sampai 25 tahun. Tapi mayoritas kami punya penawaran 15 sampai 25 tahun.
Untuk saat ini, industri sektor apa saja yang cocok untuk pemanfaatan panel surya?
Bagaimana tantangan meyakinkan industri untuk beralih menggunakan panel surya?
Itu susah-susah gampang. Kami tentunya menawarkan penghematan bagi klien. Secara teori, mereka tertarik. Tapi ada perjanjian rental untuk 25 tahun. Jadi seluruh klien ada bertanya, misalnya kalau suatu waktu harus relokasi kantor ke tempat lain, kalau ada gempa besar itu gimana, kalau PLN ada perubahan peraturan itu gimana. Banyak tanda tanya dari klien.
(Baca juga:Komitmen Pengurangan Emisi lewat Pemasangan Solar Panel di Pabrik Baja)
Sebisa mungkin kami meyakinkan klien bahwa seluruh risiko itu sudah kami cover. Misalnya, asuransi kalau ada gempa bumi atau kebakaran. Setiap skenario itu mesti dijelaskan ke klien. Itu sulitnya dan alasanya mengapa belum masuk ke segmen rumah tangga (resident). Karena kalau jelasin satu persatu ke perumahan itu capek.
Berapa jangka waktu sewa sistem panel surya yang diberikan bagi pelanggan?
Jangka pendeknya 10 tahun. Ada juga bisa 15 tahun, 25 tahun. Maksimal 30 tahun masih bisa.
Seperti apa kriteria dalam memilih perusahaan atau industri calon target pelanggan Suryanesia?
Kadang klien yang minta. Kalau bagi kami, asal kliennya bagus, industrinya menjanjikan, bisnisnya bagus, karakter kliennya bagus, kami maunya sepanjang mungkin sampai 25 tahun. Tapi mayoritas kami punya penawaran 15 sampai 25 tahun.
Untuk saat ini, industri sektor apa saja yang cocok untuk pemanfaatan panel surya?
Lihat Juga :
tulis komentar anda