Menteri ESDM: Setiap Hari Rp1,2 Triliun Jadi Asap
Kamis, 01 September 2022 - 15:22 WIB
Dalam acara tersebut, sejumlah kendaraan yang dipamerkan adalah hasil konversi dari mesin yang tadinya menggunakan BBM menjadi mesin yang menggunakan penggerak baterai listrik.
"Di Indonesia, sekarang ada 120 juta sepeda motor, beberapa contoh yang ada di sini sepeda motor buatan tahun 2004 dan sesudah dikonversi, kita lihat juga bagus," bebernya.
Menteri ESDM memastikan masyarakat Bali akan menjadi role model untuk berpartisipasi menggunakan konversi sepeda motor listrik.
"Kita ada 120 juta motor, di Bali ada satu juta katanya. Mungkin Bali duluan yang kita coba ajak masyarakat untuk partispasi konversi atau (sepeda motor) listrik ini," katanya.
Arifin juga menerangkan, untuk kesiapan infrastruktur sepeda motor konversi kalau yang dipakai komersial sepeda motor listrik ada stasiun pengisian sistem ganti baterai atau sistem swap dengan ganti baterai.
"Itu juga jaraknya bisa lebih jauh. Kemudian, biaya cuman Rp10 ribu seharian dipakai ke mana saja. Misalnya, habis di tengah jalan bisa (diganti lagi) karena pakai sistem token. Makanya ifrastruktur kita mulai dari sekarang, supaya ke depannya itu bisa dirasakan oleh masyarakat dan juga untuk kita semua. Karena emisinya (Co2) bisa kita turunkan jauh," katanya.
Selain itu, menurutnya untuk harga sepeda motor konversi lebih terjangkau atau murah ketimbang membeli sepeda motor dengan bahan bakar BBM.
"Itu Rp14 juta kalau konversi, sekarang beli motor baru berapa, Rp 20 juta. Terus kemudian dia keluar ongkos setiap hari untuk bensin yang lebih mahal, mungkin pengertian-pengertian ini harus kita sosialisasikan ke masyarakat," pungkasnya.
"Di Indonesia, sekarang ada 120 juta sepeda motor, beberapa contoh yang ada di sini sepeda motor buatan tahun 2004 dan sesudah dikonversi, kita lihat juga bagus," bebernya.
Menteri ESDM memastikan masyarakat Bali akan menjadi role model untuk berpartisipasi menggunakan konversi sepeda motor listrik.
"Kita ada 120 juta motor, di Bali ada satu juta katanya. Mungkin Bali duluan yang kita coba ajak masyarakat untuk partispasi konversi atau (sepeda motor) listrik ini," katanya.
Arifin juga menerangkan, untuk kesiapan infrastruktur sepeda motor konversi kalau yang dipakai komersial sepeda motor listrik ada stasiun pengisian sistem ganti baterai atau sistem swap dengan ganti baterai.
"Itu juga jaraknya bisa lebih jauh. Kemudian, biaya cuman Rp10 ribu seharian dipakai ke mana saja. Misalnya, habis di tengah jalan bisa (diganti lagi) karena pakai sistem token. Makanya ifrastruktur kita mulai dari sekarang, supaya ke depannya itu bisa dirasakan oleh masyarakat dan juga untuk kita semua. Karena emisinya (Co2) bisa kita turunkan jauh," katanya.
Selain itu, menurutnya untuk harga sepeda motor konversi lebih terjangkau atau murah ketimbang membeli sepeda motor dengan bahan bakar BBM.
"Itu Rp14 juta kalau konversi, sekarang beli motor baru berapa, Rp 20 juta. Terus kemudian dia keluar ongkos setiap hari untuk bensin yang lebih mahal, mungkin pengertian-pengertian ini harus kita sosialisasikan ke masyarakat," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda