Isu Bank Bermasalah, Nasabah Diminta Jangan Termakan Hoaks

Kamis, 02 Juli 2020 - 18:48 WIB
"Dalam menghadapi situasi saat ini yang menantang, industri perbankan harus memiliki permodalan yang sangat kuat. Setiap bank harus selalu berupaya menjaga kecukupan modalnya di atas ambang batas. Ini harus jadi perhatian bersama demi stabilitas sistem keuangan kita," ujar Kartika belum lama ini.

Pihaknya menjelaskan data berbagai indikator menunjukkan kondisi industri perbankan sangat baik dan kuat. Untuk rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan hingga April 2020 berada di level 22,03%. Sedangkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 2,89% untuk bruto dan 1,13% untuk neto.

Posisi CAR pada April 2020 diakuinya memang lebih rendah dibanding posisi akhir 2019. Namun CAR di level 22% sudah menunjukkan kondisi perbankan yang baik. Rasio lainnya seperti alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/DPK (AL/DPK) hingga April 2020 terpantau pada level 117,8% dan 25,14%. Level ini menandakan kondisi likuiditas jauh di atas ambang batas masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Tidak hanya itu, pihaknya juga mengakui industri perbankan memang menghadapi situasi yang sangat menantang. Faktor yang menandakan kondisi berat tersebut dapat terlihat dari beberapa isu seperti likuiditas, permintaan kredit yang lesu, kemampuan debitur dalam membayar pinjaman, hingga isu profitabilitas atau tekanan pada margin.

"Namun demikian, Perbanas melihat regulator dan pemerintah sudah berupaya mengatasi berbagai permasalahan ini. Berbagai upaya dilakukan dengan serangkaian relaksasi dan sejumlah kebijakan yang diperlukan," ujarnya.

Kartika yang mewakili perkumpulan para pelaku industri, mengapresiasi regulator karena telah cukup dilibatkan memberikan masukan. Tradisi seperti ini harus tetap dipertahankan. "Karena dalam menghadapi situasi yang tidak mudah, diperlukan komunikasi yang intens dan koordinasi yang kuat antar semua stakeholders," tandas dia.
(nng)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More