Surplus Daya Listrik, Kementerian ESDM: Daripada Dikeluhkan, Disyukuri Saja
Senin, 10 Oktober 2022 - 17:15 WIB
JAKARTA - Saat banyak negara mengalami krisis energi , Indonesia justru kelebihan pasokan atau oversupply listrik . Menanggapi hal ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melihat ada sisi positif dari surplus daya listrik.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, bahwa kelebihan pasokan listrik ini menjadi salah satu tantangan upaya meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Dia menuturkan, kondisi ini disebabkan keberhasilan program pembangkit listrik 35.000 MW tidak diikuti oleh realisasi pertumbuhan ekonomi dari target 7-8%, hanya 5% karena adanya pandemi COVID-19.
"Tapi hal itu daripada dikeluhkan, lebih baik disyukuri saja," tutur Rida saat Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2022, Senin (10/10/2022).
Terlepas dari menghambat pengembangan EBT, dia menilai kondisi kelebihan pasokan listrik yang dialami terutama di regional Jawa, Bali, dan Madura ini lebih baik daripada tidak ada pasokan sama sekali.
"Saya memandang hal ini positif daripada kita kekurangan energi seperti yang dialami oleh beberapa negara, saat ini kita malah berlebih energi, untuk itu kita patut syukuri meskipun tentu saja ada tantangan di balik itu semua," katanya.
Adapun, komitmen transisi energi saat ini diperkuat oleh terbitnya Perpres No 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
"Itu menjadi komitmen kita berupaya mencapai target emisi, target bauran energi, sekaligus meningkatkan investasi dalam rangka mendorong ekonomi nasional dan sekaligus menjawab tuntutan demand. Makin banyak investor berharap ketersediaan energi hijau sekarang makin mengemuka," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan bahwa surplus daya listrik ini masih terjadi seiring dengan penambahan proyek pembangkit baru di dalam negeri.
“Cukup banyak, ya, karena masih banyak pembangkit baru yang masuk program dulu yang dalam konstruksi akan selesai, ini akan jadi tambahan,” tutur Menteri ESDM.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, bahwa kelebihan pasokan listrik ini menjadi salah satu tantangan upaya meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Dia menuturkan, kondisi ini disebabkan keberhasilan program pembangkit listrik 35.000 MW tidak diikuti oleh realisasi pertumbuhan ekonomi dari target 7-8%, hanya 5% karena adanya pandemi COVID-19.
"Tapi hal itu daripada dikeluhkan, lebih baik disyukuri saja," tutur Rida saat Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2022, Senin (10/10/2022).
Terlepas dari menghambat pengembangan EBT, dia menilai kondisi kelebihan pasokan listrik yang dialami terutama di regional Jawa, Bali, dan Madura ini lebih baik daripada tidak ada pasokan sama sekali.
"Saya memandang hal ini positif daripada kita kekurangan energi seperti yang dialami oleh beberapa negara, saat ini kita malah berlebih energi, untuk itu kita patut syukuri meskipun tentu saja ada tantangan di balik itu semua," katanya.
Baca Juga
Adapun, komitmen transisi energi saat ini diperkuat oleh terbitnya Perpres No 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
"Itu menjadi komitmen kita berupaya mencapai target emisi, target bauran energi, sekaligus meningkatkan investasi dalam rangka mendorong ekonomi nasional dan sekaligus menjawab tuntutan demand. Makin banyak investor berharap ketersediaan energi hijau sekarang makin mengemuka," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri ESDM Arifin Tasrif menuturkan bahwa surplus daya listrik ini masih terjadi seiring dengan penambahan proyek pembangkit baru di dalam negeri.
“Cukup banyak, ya, karena masih banyak pembangkit baru yang masuk program dulu yang dalam konstruksi akan selesai, ini akan jadi tambahan,” tutur Menteri ESDM.
(akr)
tulis komentar anda