Berkembang Progresif, Industri Otomotif Indonesia Digadang Menjadi Pemain Global
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 19:46 WIB
“Mudah-mudahan dengan upaya itu kita akan dapat mendorong perkembangan ekosistem EV Indonesia, ya dimulai dari sepeda motor yang pasarnya sudah kompetitif. Semoga 2023 mendatang 500 ratus ribu sepeda motor EV akan ada di jalan, “ ucapnya.
EV merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai kedaulatan energi yang merupakan merupakan satu di antara 3 sektor penting yakni kedaulatan pangan dan kesehatan yang sedang menjadi fokus pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan memang tidaklah mudah di tengah resesi global yang tak terhindarkan ditambah dampak perang Ukraina dan Rusia yang turut berpengaruh terhadap perekonomian global.
Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara,menyatakan, optimistis dan waspada, menjadi dua kata kunci menyambut perekonomian global tahun 2023 yang diprediksi akan “gelap” akibat resesi dan kondisi geopolitik global. “Optimistis karena perekonomian RI membaik. Waspada karena risiko ketidakpastian masih tinggi, Amerika Serikat masih akan menaikkan suku bunga akibat inflasi tinggi,” kata Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan diwakili oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag Kasan Muhri juga menyatakan optimismenya terhadap kondisi perekonomian nasional pada tahun mendatang dengan indikator pertumbuhan ekspor dan konsumsi rumah tangga.
“Biodiesel, batubara, menunjukkan kinerja baik. Ini peluang ekspor kita dari sisi produk minerba. “Konsumsi rumah tangga memberikan dampak baik terhadap perekonomian, termasuk sektor ritel,” ucap Kasan Muhri.
Konsumsi rumah tangga turut mendongkrak pulihnya perekonomian Ri, menurut Muhri tidak lepas dari berbagai program bantuan sosial pemerintah bagi masyarakat demi meningkatkan daya beli, di antaranya bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM), bantuan subsidi upah (BSU), dan bantuan modal kerja (BKM).
Industri otomotif merupakan sektor yang diproyeksikan pemerintah memiliki prospek menjanjikan di masa mendatang bagi perekonomian nasional. Menangkap peluang tersebut Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki menjelaskan, sebagai bank yang melayani rantai keuangan ekonomi, mulai dari hulu (industri) hingga ke hilir (nasabah), Danamon berkolaborasi dengan perusahaan pembiayaan Adira Finance dan MUFG Bank berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional, terutama dalam mendukung sektor otomotif.
Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki menyampaikan bahwa pihaknya percaya, di situasi yang tidak menentu seperti saat ini, nasabah dan pemangku kepentingan memerlukan informasi terkini dan terbaik untuk mendukung mereka menjawab tantangan sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama Danamon.
“Dalam memberikan layanan yang berkualitas tinggi, Danamon senantiasa berkomitmen memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan. Memahami adanya peningkatan risiko ekonomi dan geopolitik, The Indonesia Summit tahun ini menjadi sangat penting untuk membantu nasabah kami mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.
Sebelum pandemi, industri otomotif menyumbang 4,34% dari PDB nasional pada 2019 dan 4,66% pada 2018. Bahkan, selama periode lockdown pada tahun 2020, industri ini masih mempekerjakan sedikitnya 17 juta pekerja, yang 13,6% diantaranya merupakan angkatan kerja nasional.
EV merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai kedaulatan energi yang merupakan merupakan satu di antara 3 sektor penting yakni kedaulatan pangan dan kesehatan yang sedang menjadi fokus pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan memang tidaklah mudah di tengah resesi global yang tak terhindarkan ditambah dampak perang Ukraina dan Rusia yang turut berpengaruh terhadap perekonomian global.
Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara,menyatakan, optimistis dan waspada, menjadi dua kata kunci menyambut perekonomian global tahun 2023 yang diprediksi akan “gelap” akibat resesi dan kondisi geopolitik global. “Optimistis karena perekonomian RI membaik. Waspada karena risiko ketidakpastian masih tinggi, Amerika Serikat masih akan menaikkan suku bunga akibat inflasi tinggi,” kata Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan diwakili oleh Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag Kasan Muhri juga menyatakan optimismenya terhadap kondisi perekonomian nasional pada tahun mendatang dengan indikator pertumbuhan ekspor dan konsumsi rumah tangga.
“Biodiesel, batubara, menunjukkan kinerja baik. Ini peluang ekspor kita dari sisi produk minerba. “Konsumsi rumah tangga memberikan dampak baik terhadap perekonomian, termasuk sektor ritel,” ucap Kasan Muhri.
Konsumsi rumah tangga turut mendongkrak pulihnya perekonomian Ri, menurut Muhri tidak lepas dari berbagai program bantuan sosial pemerintah bagi masyarakat demi meningkatkan daya beli, di antaranya bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM), bantuan subsidi upah (BSU), dan bantuan modal kerja (BKM).
Industri otomotif merupakan sektor yang diproyeksikan pemerintah memiliki prospek menjanjikan di masa mendatang bagi perekonomian nasional. Menangkap peluang tersebut Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki menjelaskan, sebagai bank yang melayani rantai keuangan ekonomi, mulai dari hulu (industri) hingga ke hilir (nasabah), Danamon berkolaborasi dengan perusahaan pembiayaan Adira Finance dan MUFG Bank berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional, terutama dalam mendukung sektor otomotif.
Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki menyampaikan bahwa pihaknya percaya, di situasi yang tidak menentu seperti saat ini, nasabah dan pemangku kepentingan memerlukan informasi terkini dan terbaik untuk mendukung mereka menjawab tantangan sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama Danamon.
“Dalam memberikan layanan yang berkualitas tinggi, Danamon senantiasa berkomitmen memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan. Memahami adanya peningkatan risiko ekonomi dan geopolitik, The Indonesia Summit tahun ini menjadi sangat penting untuk membantu nasabah kami mempersiapkan diri menghadapi tantangan ke depan,” ujarnya.
Sebelum pandemi, industri otomotif menyumbang 4,34% dari PDB nasional pada 2019 dan 4,66% pada 2018. Bahkan, selama periode lockdown pada tahun 2020, industri ini masih mempekerjakan sedikitnya 17 juta pekerja, yang 13,6% diantaranya merupakan angkatan kerja nasional.
tulis komentar anda